Logo Bloomberg Technoz

Bahlil Soal LFP vs Baterai Nikel: Jangan Omon-omon Saja

Muhammad Fikri
24 January 2024 11:58

Menteri Investasi/Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia saat Konferensi Pers Kinerja Investasi Tahun 2023. (Tangkapan Layar Youtube BKPM)
Menteri Investasi/Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia saat Konferensi Pers Kinerja Investasi Tahun 2023. (Tangkapan Layar Youtube BKPM)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Isu soal nikel sebagai bahan baku baterai mobil listrik ramai diperbincangkan sejak Debat Cawapres akhir pekan lalu. Gibran Rakabuming Raka, Cawapres Nomor Urut 2, mengangkat isu Lithium Iron Phosphate (LFP) yang merupakan bahan baku baterai kendaraan listrik yang tanpa menggunakan nikel.

Bahlil Lahadalia, Menteri Investasi/Kepala BKPM, menegaskan berbagai mobil listrik masih menggunakan baterai yang berbahan baku nikel. Jadi tidak betul bahwa LFP sudah mendominasi.

"Tesla sebagian masih pakai nikel. Jangan omon-omon saja, bahaya ini negara. Saya takut kita memberikan data tidak valid dan merusak tatanan pemahaman kepada rakyat," tegas Bahlil dalam jumpa pers di kantornya, Jakarta, Rabu (24/1/2024).

Sumber: BKPM

Baterai LFP, lanjut Bahlil, kebanyakan diproduksi di China. Sebab fosfat memang banyak diproduksi di negara tersebut. Sementara pabrikan yang sudah menggunakan baterai LFP di antaranya adalah BYD, Wuling, Chery, Tesla (hanya di China), dan Ford.

Sementara baterai berbahan baku nikel, di mana Indonesia adalah produsen utama dunia, juga diproduksi di Amerika Serikat (AS) dan Eropa. Mobil-mobil yang menggunakannya adalah Tesla, Hyundai, VW, Ford, Volvo, dan BMW.