Logo Bloomberg Technoz

Dolar AS Menguat Lagi, Rupiah Masih Dibayangi Pelemahan Hari Ini

Tim Riset Bloomberg Technoz
24 January 2024 08:00

Karyawan menghitung uang rupiah di salah satu bank di Jakarta, Selasa (16/1/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Karyawan menghitung uang rupiah di salah satu bank di Jakarta, Selasa (16/1/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Pergerakan nilai tukar di pasar spot pada hari ini, Rabu (24/1/2024) diperkirakan masih berada di kisaran sempit setelah kemarin berhasil ditutup sedikit menguat di posisi Rp15.630/US$.

Sentimen pasar global cenderung wait and see menanti rilis data pertumbuhan ekonomi (PDB/GDP) Amerika Serikat yang akan dilansir Kamis malam waktu Indonesia Barat. Pertumbuhan ekonomi AS pada kuartal IV-2023 diprediksi melemah ke 2,2% dari tadinya 4,9% pada kuartal sebelumnya. Data ekonomi AS krusial karena akan memberi petunjuk lebih jauh terkait arah bunga Federal Reserve di mana bila pengetatan terus dijalankan secara agresif di kala ekonomi melemah, risiko hard landing jadi terbuka lagi.

Indeks dolar AS semalam kembali ditutup menguat hingga 0,28% menyentuh 103,61, penguatan hari kedua pekan ini, mengurangi ruang penguatan bagi valuta-valuta yang menjadi lawannya di tengah aksi jual yang kembali melanda pasar pendapatan tetap baik di pasar negara maju maupun negara berkembang tadi malam. 

Rupiah bisa terimbas dan mungkin akan tertahan pergerakannya di kisaran sempit hari ini. Di pasar forward pagi ini, kontrak NDF rupiah sudah diperdagangkan di level lemah baru di Rp15.709-Rp15.714/US$, jauh lebih lemah dibandingkan posisi penutupan di pasar spot kemarin.

Secara teknikal rupiah kemungkinan akan melemah setelah kemarin berhasil ditutup menguat tipis. Target koreksi terdekat ada di Rp15.674/US$ yang merupakan support setelah break MA-50 dan MA-100 dengan target pelemahan selanjutnya tertahan di Rp15.710/US$.