Logo Bloomberg Technoz

Lelang Sukuk Rp12 T Hari Ini, Rupiah Diramal Masih Melemah

Tim Riset Bloomberg Technoz
23 January 2024 07:45

Karyawan memperlihatkan uang dolar AS dan rupiah di pusat penukaran uang di Jakarta, Rabu (11/10/2023). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Karyawan memperlihatkan uang dolar AS dan rupiah di pusat penukaran uang di Jakarta, Rabu (11/10/2023). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Rupiah spot diperkirakan masih akan menghadapi tekanan dalam perdagangan hari ini, Selasa (23/1/2024), terbebani dolar Amerika Serikat yang kembali menguat, di tengah akan dilangsungkan lelang sukuk negara yang mengincar Rp12 triliun hari ini.

Rupiah gagal mencuri momen penguatan dalam perdagangan kemarin di tengah pergerakan valuta Asia yang bervariasi. Nilai rupiah tergerus 0,13% dan diparkir di Rp15.635/US$ kala suhu politik dalam negeri makin memanas pasca debat keempat yang digelar Ahad malam lalu.

Untuk hari ini, sepertinya peluang kebangkitan rupiah masih akan terbatas bahkan mata uang Indonesia bisa kembali melanjutkan pelemahan hari kedua. Sinyal itu terlihat di pasar forward di mana kontrak NDF rupiah pagi ini bergerak semakin melemah ke kisaran Rp15.661-Rp15.668/US$. Sedang indeks dolar AS kemarin ditutup menguat tipis 0,04%.

Secara teknikal nilai rupiah berpotensi melemah dengan target kontraksi terdekat di Rp15.670-Rp15.700/US$. Level support terendah selanjutnya berpotensi tertahan di Rp15.735/US$.

Dalam jangka pendek, rupiah berpotensi membentuk tren lower low, terkonfirmasi terus menjauhi indikator MA, serta di luar trendline channel Rp15.605/US$, tercermin dari time frame daily menggaris chart dalam tren satu tahun ke belakang.