Logo Bloomberg Technoz

Program BLT Thailand Rp218 T Terhambat Kekhawatiran akan Korupsi

News
17 January 2024 18:40

Srettha Thavisin (Sumber: Bloomberg)
Srettha Thavisin (Sumber: Bloomberg)

Suttinee Yuvejwattana - Bloomberg News

Bloomberg, Program pemberian uang tunai (BLT) senilai US$14 miliar (Rp218 triliun) yang direncanakan oleh pemerintah Thailand sepertinya tidak akan memenuhi target perdana menteri (PM) untuk dilakukan pada Mei. Stimulus ekonomi tersebut menghadapi penolakan dari sejumlah lembaga negara.

Wakil Menteri Keuangan Julapun Amornvivat pada Rabu mengatakan KPK Thailand menentang apa yang disebut sebagai program dompet digital tersebut, tanpa menyebut alasannya. Rencana ini merupakan janji kampanye Perdana Menteri Srettha Thavisin yang memungkinkan Partai Pheu Thai membentuk koalisi yang berkuasa pada akhir tahun lalu.

Rencana tersebut pada awalnya meminta 10.000 baht (setara Rp4,3 juta) untuk disalurkan kepada sekitar 55 juta orang dewasa Thailand. Karena masalah anggaran, termasuk dari para gubernur bank sentral dan partai-partai oposisi, program ini diperkecil menjadi sekitar 50 juta orang dengan mengecualikan beberapa orang yang berpenghasilan tinggi.

"Sampai hari ini, sepertinya kami tidak dapat melaksanakannya tepat waktu pada bulan Mei," kata Julapun kepada para wartawan di parlemen Thailand. "Kami masih berkomitmen untuk melaksanakan proyek ini meskipun ada penundaan."