Logo Bloomberg Technoz

BI Diramal Masih Tahan Bunga Acuan Saat Ekonomi Mulai Gelagapan

Ruisa Khoiriyah
16 January 2024 12:10

Bank Indonesia. (Rosa Panggabean/Bloomberg)
Bank Indonesia. (Rosa Panggabean/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Bank Indonesia menggelar Rapat Dewan Gubernur rutin hari ini dan esok, 16-17 Januari, yang akan menghasilkan asesmen terkini bank sentral terhadap kondisi perekonomian domestik dan global, juga keputusan bunga acuan BI rate.

Hasil survei Bloomberg terhadap 28 ekonom, menghasilkan konsensus bulat dengan prediksi BI 7 Day Reverse Repo Rate akan dipertahankan lagi di posisi 6%. 

Ketidakpastian global yang masih tinggi dan berisiko menggoyang stabilitas nilai tukar akan menjadi alasan terbesar bagi Bank Indonesia untuk mempertahankan kebijakan restriktif yang sudah berlangsung sejak Agustus 2022 lalu, meski perekonomian domestik sudah semakin melambat akibat terus turunnya peredaran uang juga penurunan daya beli masyarakat.

Rupiah sudah kehilangan nilai sedikitnya 1,02% dalam dua pekan pertama tahun yang baru bahkan ketika optimisme pasar global masih tinggi bahwa Federal Reserve (The Fed), akan memulai pengguntingan suku bunga pada Maret nanti.

"Pelemahan rupiah di awal tahun ini memperlihatkan kerapuhan nilai tukar di tengah prediksi pivot The Fed yang dinanti oleh pasar. Selama ini, keputusan BI menaikkan bunga acuan bertujuan untuk stabilisasi nilai tukar, bukan untuk menjinakkan tekanan inflasi," kata Tamara M. Henderson, ekonom dari Bloomberg Economist, seperti dikutip pada Selasa (16/1/2024).