Logo Bloomberg Technoz

Impor RI Naik, Tapi Neraca Dagang Surplus 44 Bulan Beruntun

Azura Yumna Ramadani Purnama
15 January 2024 11:26

Bongkar muat beras bulog impor dari Vietnam di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Kamis (12/10/2023). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Bongkar muat beras bulog impor dari Vietnam di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Kamis (12/10/2023). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) merilis data impor periode Desember. Meski impor tumbuh positif tetapi nilainya lebih rendah dibandingkan ekspor sehingga neraca perdagangan tetap surplus.

Pada Senin (15/1/2024), Deputi Kepala BPS Bidang Statistik Distribusi dan Jasa Pudji Ismartini mengumumkan nilai impor Indonesia bulan lalu adalah US$ 19,11 miliar. Turun 3,81% dibandingkan Desember 2022 (year-on-year/yoy), memburuk dibandingkan November yang naik 3,29% yoy.

Sementara itu, nilai ekspor pada Desember tercatat US$ 22,41 miliar. Dengan demikian, neraca perdagangan Indonesia membukukan surplus US$ 3,3 miliar.

Artinya, surplus neraca perdagangan genap bertahan selama 44 bulan tanpa putus. Kali terakhir neraca perdagangan mencatat defisit adalah pada April 2020.