Logo Bloomberg Technoz

Respons Rudiantara Perusahaan Jerman Diduga Suap BAKTI di Masanya

Ezra Sihite
15 January 2024 00:01

Ilustrasi uang (Arie Pratama/Bloomberg Technoz)
Ilustrasi uang (Arie Pratama/Bloomberg Technoz)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) periode 2014-2019 Rudiantara hanya merespons singkat pada saat ditanyakan laporan Departemen Kehakiman Amerika Serikat (AS). Diketahui, Departemen Kehakiman dan Komisi Sekuritas dan Bursa Efek Amerika Serikat menemukan bukti dugaan pelanggaran Undang-undang Praktik Korupsi Asing atau FCPA yang dilakukan sebuah perusahaan perangkat lunak global asal Jerman, SAP SE yang mengalir ke kementerian dan lembaga di Indonesia.

Rudiantara, menteri di kabinet Presiden Joko Widodo (Jokowi) periode pertama ini mengatakan, dia juga baru tahu informasi soal dugaan penyuapan perusahaan Jerman itu dari laporan yang baru dibacanya pada saat dikonfirmasi.

"Sebaiknya ditanyakan langsung kepada teman-teman Kominfo karena saya juga baru mengetahuinya dari artikel di atas," kata Rudiantara pada saat dihubungi Bloomberg Technoz, Minggu (14/1/2024).

Pada laporan terbaru yang diunggah otoritas AS pada 10 Januari 2024 diterakan bahwa SAP membayar suap kepada para pejabat di badan usaha milik negara di Afrika Selatan dan Indonesia untuk mendapatkan bisnis pemerintah yang berharga. 

Praktik suap disebutkan dalam laporan itu pada kurun waktu 2015 dan 2018. Suap tersebut diberikan kepada beberapa pejabat termasuk Kementerian kelautan dan Perikanan (KKP) dan Balai Penyedia dan Penyelola Pembiayaan Telekomunikasi dan Informatika (BP3TI) Kominfo. Diketahui BP3TI pada saat ini sudah berubah nama menjadi Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Menteri dan BAKTI Kominfo dipimpin oleh direktur utama.