Logo Bloomberg Technoz

AS dan Korsel diketahui akan mengadakan latihan Freedom Shield pada 13-23 Maret mendatang. Latihan gabungan itu dirancang untuk meningkatkan pertahanan mereka terhadap ancaman nuklir dan rudal Korut dan akan menjadi latihan terbesar yang pernah ada dalam beberapa tahun terakhir.

Terakhir kali Korut meluncurkan rudal ke Pasifik adalah Oktober 2022. Saat itu, mereka menembakkan rudal balistik jarak menengah Hwasong-12 di atas Jepang. Rudal tersebut terbang sekitar 4.600 kilometer, menandai jarak terjauh yang ditempuh oleh rudal mereka hingga saat ini.

Sebelumnya, latihan militer AS-Korsel sempat dihentikan di bawah kepemimpinan mantan Presiden AS Donald Trump dengan harapan dapat memfasilitasi negosiasi nuklir dengan Kim Jong Un.

Sayangnya, tiga pertemuan Trump dengan Kim sejak tahun 2018 tidak menghasilkan langkah konkret untuk menghentikan program nuklir Pyongyang. Sebaliknya, kekuatan dan ukurannya justru semakin bertambah.

Korut selama beberapa dekade terakhir menyebut latihan gabungan AS dan Korsel ini sebagai awal dari invasi dan perang nuklir. Bulan lalu, negara itu melakukan uji coba rudal balistik antarbenua yang dirancang untuk mengirimkan hulu ledak nuklir ke daratan AS. Ancaman tersebut dilakukan sehari setelah Kementerian Luar Negerinya mengirim ancaman kepada AS karena terprovokasi oleh latihan militer dengan Korsel.

Dalam komentarnya, Kim Yo Jong juga mengatakan bahwa setiap upaya AS atau sekutu lainnya untuk menembak jatuh salah satu peluru kendali balistik antarbenua (ICBM) Korut di perairan internasional akan dianggap sebagai deklarasi perang.

(bbn)

No more pages