Logo Bloomberg Technoz

Lalu penempatan lebih dari US$ 10 juta diberikan bunga 4,64% untuk tenor 1 bulan, 4,29% untuk tenor 3 bulan, dan 5,2% untuk tenor 6 bulan.

Putera Satria Sambijantoro, Ekonom Bahana Sekuritas, menilai suku bunga yang ditawarkan itu lebih tinggi dibandingkan yang ditawarkan perbankan Singapura untuk tenor yang sama (4,12-4,68%).

“Namun terlalu awal untuk mengatakan instrumen baru BI ini bisa menjadi penentu untuk membalikkan arus devisa dalam jangka pendek. Suku bunga jangka pendek di Amerika Serikat dan Eropa masih bergerak naik, dan eksportir Indonesia masih wait and see sampai suku bunga mulai stabil,” sebut Satria dalam risetnya.

Kebijakan TD Valas DHE, sambung Satria, mungkin bisa menopang cadangan devisa dan membuat bank sentral bisa lebih mengendalikan penerimaan valas dari ekspor. Namun, jika pelaku usaha lebih memilih untuk menaruh valas mereka di obligasi pemerintah AS atau instrumen lain di bank asing, maka instrumen ini akan memiliki dampak minimal terhadap fundamental pasokan devisa ke Indonesia.

Senada dengan Satria, Macro Strategist Samuel Sekuritas Lionel Priyadi menilai sejatinya suku bunga yang ditawarkan BI cukup kompetitif dibandingkan instrumen dengan tenor yang sama di luar negeri. Namun Lionel berpendapat sosialisasi ke perbankan masih kurang sehingga yang terjual dapat dibilang minim.

Lionel menambahkan, suku bunga yang ditawarkan BI bersaing dengan Singapura. “Namun di sana tidak ada pajak bunga 20%,” tegasnya.

(aji)

No more pages