Logo Bloomberg Technoz

Nikel Diproyeksi Oversuplai 2024, Kenaikan Harga Bakal Moderat

Sultan Ibnu Affan
20 December 2023 16:00

Briket nikel. (Philip Gostelow/Bloomberg)
Briket nikel. (Philip Gostelow/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta – Kalangan analis mengestimasikan harga nikel memasuki 2024 cenderung tidak akan menguat terlalu tajam, seiring dengan kondisi kelebihan pasokan besar-besaran di tingkat global, khususnya akibat banjir suplai dari Indonesia. 

Analis komoditas sekaligus pendiri Traderindo Wahyu Tri Laksono menyebut pada akhir tahun hingga kuartal I-2024, rerata harga nikel kemungkinan besar masih akan bergerak di kisaran US$15.000—US$17.000 per metrik ton (mt).

“Harga nikel anjlok selama sebagian besar tahun ini, mengisap momentum teknikal. Saat ini harga nikel di bawah US$18.000/mt, nikel turun sebesar 45% pada awal Januari dan tingkat support grafik yang menantang dari akhir 2021 mendekati US$16.000/mt,” ujarnya, Rabu (20/12/2023).

Secara umum, sambungnya, outlook harga komoditas logam dunia masih akan tertekan tahun depan. Bagaimanapun, untuk 2024, ada secercah harapan bagi komoditas yang didukung secara fundamental dari kebijakan moneter global, khususnya Federal Reserve.

“Inilah salah satu faktor fundamental utama yang bisa mendukung komoditas, termasuk nikel. Nikel sebenarnya telah menjadi logam dengan kinerja terburuk di LME [London Metal Exchange] sepanjang tahun ini, dengan harga turun sekitar 45,70% sejak awal tahun,” jelasnya.

Perdagangan nikel di LME mulai normal./dok. Bloomberg