Logo Bloomberg Technoz

Rizkia memprediksi ada titik keseimbangan baru dalam hal suplai dan permintaan minyak sawit dunia. “Kami mengalihkan coverage kami dari analis sebelumnya dengan pandangan netral terhadap sektor CPO,” ucap dia.

Dua saham yang direkomendasikan di sektor perkebunan CPO adalah PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) dan PT PP London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP). 

Astra Agro Lestari mencatatkan penurunan laba bersih tahunan sebesar 12% menjadi Rp1,73 triliun pada 2022. Namun, perseroan juga mencatatkan penurunan pendapatan sebesar 10% year on year (yoy) menjadi Rp21,83 triliun. Saldo ekuitas AALI per Desember 2022 mencapai Rp22,2 triliun dengan liabilitas senilai Rp7 triliun.

Emiten LSIP mencatat laba yang diatribusikan kepada entitas induk tahun lalu sejumlah Rp1,03 triliun. Raihan ini meningkat 4,4% dibandingkan dengan capaian tahun sebelumnya. Pendapatan dari kontrak pelanggan PP London Sumatra naik tipis 1,32% yoy ke level Rp4,58 triliun. Catatan ekuitas LSIP Rp10,9 triliun dengan total liabilitas Rp1,48 triliun tahun lalu.

Di luar dua emiten fokus Mirae, catatan perusahaan sejenis berskala besar adalah PT Triputra Agro Persada Tbk (TAPG) yang mencatatkan laba bersih Rp2,98 triliun tahun lalu, naik  157% yoy. Penjualan TAPG tercatat Rp9,34 triliun, naik 48% dari posisi tahun sebelumnya Rp6,27 triliun.

Terdapat pula PT Dharma Satya Nusantara Tbk (DSNG), yang mencatat kenaikan laba bersih anual sebesar 63% menjadi Rp1,2 triliun. Penjualan DSNG juga mengalami peningkatan 35% yoy menjadi Rp 9,6 triliun. 

Emiten lain, PT Sampoerna Agro Tbk (SGRO) membukukan kenaikan laba bersih 58,2% yoy menjadi Rp806,32 miliar dalam catatan kinerja kuartal III-2022. Penjualan SGRO naik tipis 0,12% yoy menjadi Rp3,91 triliun.

(wep/wdh)

No more pages