Logo Bloomberg Technoz

Ekspor Diadang Trade Barrier, RI Kebut 17 Pakta Dagang Baru

Rezha Hadyan
01 March 2023 13:45

Ilustrasi: Kapal ekspor di galangan kapal IPC Car Terminal di Pelabuhan Tanjung Priok di Jakarta, Indonesia. (Dok. Dimas Ardian/ Bloomberg)
Ilustrasi: Kapal ekspor di galangan kapal IPC Car Terminal di Pelabuhan Tanjung Priok di Jakarta, Indonesia. (Dok. Dimas Ardian/ Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta — Indonesia mengajukan 17 pakta dagang baru, sebagai upaya mengurai isu hambatan tarif dan nontarif yang dapat mengancam pencapaian target ekspor nonmigas 2023 senilai US$289,76 miliar (Rp4.508 triliun).

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan menggarisbawahi hambatan dagang—baik tarif maupun nontarif—masih menjadi momok utama yang akan menghantui kinerja ekspor Indonesia di tengah tren penurunan permintaan global pada tahun ini.

Zulhas, sapaan akrabnya, mengatakan pemerintah masih terus berupaya mengatasi hambatan dagang ke negara-negara tujuan ekspor potensial. Salah satunya adalah dengan memacu perjanjian perdagangan internasional dengan berbagai mitra strategis dan potensial. 

Menurutnya, Kementerian Perdagangan tengah mengajukan 17 perjanjian dagang internasional. Otoritas dagang juga sedang dalam proses perundingan untuk 18 perjanjian dagang internasional eksisting.

[Negosiasi dagang] yang sudah kita selesaikan itu [dengan] Asean. Makanya [ekspor RI ke negara anggota] Asean naik.

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan

Lebih lanjut, perjanjian yang masih dalam proses perundingan maupun pengajuan itu nantinya akan melengkapi 34 perjanjian dagang internasional yang sudah terlebih dahulu diimplementasikan.