Logo Bloomberg Technoz

Beban Utang Kian Banyak, Orang Indonesia Makin Susah Menabung

Ruisa Khoiriyah
09 December 2023 11:00

Ilustrasi Rupiah. (Dimas Ardian/Bloomberg)
Ilustrasi Rupiah. (Dimas Ardian/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Kondisi keuangan masyarakat Indonesia terlihat semakin memburuk saat ini di tengah lonjakan harga pangan yang tak juga mereda dan ketersediaan lapangan kerja yang sempit. Pendapatan yang tidak bertambah, mengikis kemampuan masyarakat untuk menyisihkan uang sebagai tabungan. 

Sebaliknya, alokasi pendapatan semakin banyak yang tersedot untuk membayar cicilan utang. Bahkan, karena kenaikan beban utang itu, pendapatan masyarakat di Tanah Air yang digunakan untuk konsumsi turut terkikis. 

Hal itu terlihat dari hasil Survei Konsumen yang dilansir oleh Bank Indonesia (BI) pada Jumat (8/12/2023), kemarin. Rata-rata proporsi pengeluaran masyarakat untuk konsumsi tercatat menurun tipis dari 75,6% menjadi 75,3% terhadap pendapatan. Ini terjadi di semua kelompok pengeluaran.

Pada saat yang sama, alokasi pendapatan untuk membayar cicilan utang melonjak dari 8,8% pada Oktober menjadi 9,3%, bulan lalu. Situasi itu menurunkan kemampuan masyarakat untuk menabung dengan penurunan proporsi tabungan menjadi 15,4% dari pendapatan. Bulan sebelumnya angkanya masih 15,7%.

Dengan kata lain, pendapatan mayoritas masyarakat Indonesia semakin banyak yang tersedot untuk membayar cicilan utang sehingga memangkas konsumsi dan kemampuan menabung.