Logo Bloomberg Technoz

PLN Akan Terbitkan 1,57 Juta Ton Kredit Karbon Tahun Ini

Rezha Hadyan
23 February 2023 10:31

Petugas PLN (Dok web.pln.co.id)
Petugas PLN (Dok web.pln.co.id)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Anak Usaha PT Perusahaan Listrik Negara (Persero), PT PLN Nusantara Power (PLN NP), akan menerbitkan kredit karbon sertifikat pengurangan emisi (SPE) seiring dengan dimulainya perdagangan karbon subsektor pembangkit tenaga listrik fase pertama tahun ini.

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah mengumumkan bahwa perdagangan karbon fase pertama baru akan diterapkan pada pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) berbasis batu bara yang terhubung dengan jaringan listrik PLN.

Direktur Utama PLN NP Rully Firmansyah menyebut perusahaan memiliki 1,57 juta ton CO2e yang dapat diperdagangkan. Angka tersebut didapatkan dari hasil uji coba perdagangan karbon pada Agustus 2021.

"PLN NP sendiri memiliki 11 PLTU batu bara yang masuk dalam perdagangan [karbon] ini. Kami punya potensi beberapa pembangkit yang defisit emisi pada 2023 yang harus disiapkan juga mekanismenya, mana yang offset, mana yang trading, dan mana yang VCS [verified carbon system]," katanya di sela acara Launching Perdagangan Karbon Subsektor Pembangkit Listrik, Rabu (22/02/2023).

Kami harapkan dengan adanya trading ini biaya kemarin investasi energi baru terbarukan bisa ditanggung oleh PLTU yang biaya operasinya lebih murah

Direktur Utama PLN Nusantara Power Rully Firmansyah

Rully menjelaskan potensi kredit SPE PLN NP didapatkan dari tiga proyek pembangkit, antara lain pembangkit listrik tenaga gas dan uap (PLTGU) baru di Blok 3 Muara Karang dalam skema sistem registri nasional (SRN) dengan potensi kredit karbon sebesar 1,2 juta ton CO2e.