Logo Bloomberg Technoz

“Dari segi harga, [batu bara] ini relatif menarik karena kalau kita lihat trennya turun dari sekitar US$400/ton ke sekitar US$200/ton, sekarang sudah di bawah itu. Setelah berita soal India ini keluar, memang kita lihat [batu bara] ini salah satu komoditas yang [harganya] melonjak cukup kencang. Kemarin harganya naik sampai 9%, setelah sebelumnya cenderung melemah lebih dari 50% year to date. Ini bisa jadi momentum untuk bottoming out harga batu bara,” jelas David. 

Sebelumnya, Kementerian Energi India meminta pembangkit yang beroperasi dengan batu bara untuk berada dalam kapasitas optimal selama tiga bulan ke depan. 

Reli Harga Batu Bara Pada 2022, Mencatatkan Rekor Tertinggi (Dok Bloomberg)

Pemerintah setempat memperkirakan permintaan daya dapat mencapai 229 gigawatt pada April 2023. Ini menjadi rekor tertinggi, melampaui musim panas tahun lalu yang 215 gigawatt.

Hal ini dikarenakan musim panas membuat pemakaian listrik melonjak terutama untuk pendingin ruangan. 

Tahun lalu, lonjakan permintaan listrik di India tidak diikuti dengan pasokan batu bara yang memadai sehingga negara tersebut sempat mengalami pemadaman massal alias blackout.

Pembangkit yang terdampak termasuk fasilitas sebesar 4.620 megawatt milik Adani Power Ltd. di Mundra yang terletak negara bagian pesisir Gujarat dan pembangkit 4.000 megawatt Tata Power Co. di kota yang sama.

(tar/wdh)

No more pages