Logo Bloomberg Technoz

Cadev RI Turun Rp28,4 T, Rupiah Terseret Melemah ke Rp15.586/US$

Ruisa Khoiriyah
07 November 2023 10:12

Ilustrasi dolar AS dan rupiah. (Dimas Ardian/Bloomberg)
Ilustrasi dolar AS dan rupiah. (Dimas Ardian/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Nilai tukar rupiah berbalik arah melemah membuka perdagangan Selasa (7/11/2023) sejalan dengan terkikisnya euforia beli di pasar global. 

Rupiah melemah 0,25% ke kisaran Rp15.578/US$ di pasar spot, sejurus dengan pelemahan mata uang Asia pagi ini. Valuta Asia melemah dipimpin oleh won Korea Selatan yang tergerus nilainya 0,65%, disusul oleh ringgit Malaysia yang kehilangan nilai 0,47%. Peso Filipina juga melemah 0,37%, lalu baht Thailand yang tergerus 0,27%, baru di belakangnya adalah rupiah.

Rupiah dibuka langsung melemah ke kisaran Rp15.586/US$ pada pukul 09:36 WIB dan setelah itu diperdagangkan rata-rata di Rp15.578/US$.

Hari ini Bank Indonesia (BI) merilis data terbaru posisi cadangan devisa Oktober yang tercatat turun ke US$133,1 miliar, posisi terendah sejak Oktober 2022. Pelemahan rupiah bulan Oktober terbilang cukup dalam sehingga menguras cadev. 

Penurunan mencapai US$1,75 miliar dibanding posisi akhir September lalu dan menjadi penurunan tiga bulan berturut-turut.

Sepanjang tahun ini, posisi cadev mengalami penurunan terbesar pada Mei lalu hingga US$4,88 miliar, yang juga terjadi akibat tekanan yang dialami oleh nilai tukar rupiah di bulan tersebut.

Bulan Oktober menjadi bulan 'berdarah' bagi mata uang kebanggaan Indonesia, rupiah. Selama Oktober lalu, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) mengalami pelemahan terbesar secara bulanan sepanjang tahun ini.

Selama Oktober, nilai rupiah tergerus 2,78% point-to-point (ptp) dibanding posisi penutupan bulan sebelumnya. Itu menjadi penurunan bulanan terbesar tahun ini. Sementara kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate juga tercatat melemah 2,62% bulan lalu dengan pergerakan rata-rata di Rp15.748/US$.