Logo Bloomberg Technoz

RI Tetap Perlu Waspada Meski Amuk Harga Minyak Reda

Sultan Ibnu Affan
07 November 2023 10:25

Ilustrasi harga minyak. (Sumber: Bloomberg)
Ilustrasi harga minyak. (Sumber: Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Kalangan ekonom menilai Indonesia tetap perlu mewaspadai gejolak harga minyak di tengah rencana Arab Saudi dan Rusia untuk membatasi pasokannya sebanyak lebih 1 juta barel per hari (bph) hingga akhir tahun ini, dan kemungkinan akan berlanjut hingga 2024.

Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengatakan, dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja (RAPBN) 2024, harga minyak diproyeksikan di level US$82 atau melampaui harga minyak dunia saat ini yang berada di rentang US$80—US$86 per barel.

"Perpanjangan pemotongan produksi mendorong kekhawatiran terhadap suplai minyak global sehingga harga saat ini terdorong naik. Tren ini memang perlu diwaspadai," ujar Josua saat dihubungi, Selasa (7/11/2023).

Terlebih, kata Josua, masih banyak juga potensi yang  dinilai bakal kembali mengerek harga minyak ke level tertinggi.

Pertama, dolar Amerika Serikat (US$) yang masih berpotensi menguat.  Kedua, pelemahan ekonomi China juga berpotensi menurunkan permintaan minyak mentah. China sendiri merupakan konsumen terbesar minyak mentah global.