Logo Bloomberg Technoz

Tahun Politik Pertalite: BBM Bersubsidi Bak Pedang Bermata Dua

Wike Dita Herlinda
05 November 2023 11:59

Konsumen membeli Pertalite di SPBU Pertamina./Bloomberg-Dimas Ardian
Konsumen membeli Pertalite di SPBU Pertamina./Bloomberg-Dimas Ardian

Bloomberg Technoz, Jakarta – Memasuki November, masyarakat Indonesia seolah mendapat ‘kejutan manis’ seiring dengan turunnya harga bahan bakar minyak (BBM) nonsubsidi; tidak hanya di SPBU Pertamina, tetapi juga pom bensin swasta.

Penurunan harga bensin RON 92 ke atas seolah ‘memperpanjang napas’ bagi daya beli yang sempat teriris, setelah PT Pertamina (Persero) menaikkan harga Pertamax dkk. tiap tanggal 1 selama dua bulan terakhir, akibat amuk harga minyak dunia nyaris sepanjang kuartal III–2023.

Harapannya, kekhawatiran pemerintah akan migrasi besar-besaran konsumsi Pertamax ke Pertalite pun bisa sedikit direm.

Sayangnya, kabar gembira penurunan harga BBM nonsubsidi itu tidak mengaburkan isu yang lebih krusial bahwa pasok bensin lini subsidi alias Pertalite justru sudah makin menipis, bahkan berisiko habis sebelum tutup tahun.

Data Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) memaparkan realisasi konsumsi bensin subsidi RON 90 yang dibanderol Rp10.000/liter itu sudah menembus 75,1% dari kuota tahun ini sejumlah 32,56 juta kiloliter (kl), per 26 Oktober 2023.