Logo Bloomberg Technoz

Bank Masih Jual Dolar AS Rp16.000 Meski Rupiah Pagi Ini Menguat

Redaksi
02 November 2023 10:13

Pelanggan memegang uang dolar AS di salah satu pusat penukaran uang di Jakarta, Rabu (11/10/2023). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Pelanggan memegang uang dolar AS di salah satu pusat penukaran uang di Jakarta, Rabu (11/10/2023). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Keyakinan bahwa puncak bunga acuan Amerika Serikat (AS) sudah tercapai pasca pengumuman hasil Federal Open Meeting Committee (FOMC) Federal Reserve, dini hari tadi, telah memicu reli beli di pasar keuangan global pagi ini dan membawa nilai rupiah langsung menguat ke Rp15.836/US$, pada pukul 9:54 WIB, Kamis (2/11/2023).

Akan tetapi, penguatan rupiah pagi ini belum mempengaruhi harga dolar AS yang dijual di perbankan. Berdasarkan pemantauan di beberapa bank-bank besar dan asing, kurs jual dolar AS masih banyak yang dibanderol di harga Rp16.000/US$.

Bank swasta terbesar di Indonesia, PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), misalnya, masih mematok kurs jual dolar AS untuk pembelian langsung di kantor cabang bank (TT counter), seharga Rp16.025/US$. Sementara bila nasabah membeli dolar AS melalui layanan e-banking, kurs jual yang patok lebih murah yaitu di Rp15.887/US$.

Bank BUMN seperti PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) juga masih memasang kurs jual dolar AS seharga Rp16.000/US$ baik itu TT counter maupun bank notes. Sementara kurs jual dolar AS untuk e-rate, dipasang lebih murah yaitu di kisaran Rp15.888/US$.

Bank asing HSBC Indonesia bahkan masih mematok harga jual dolar AS bagi nasabah yang ingin membeli valas hari ini, di kisaran Rp16.170/US$. Bank asing lain yaitu DBS Indonesia juga masih membanderol harga dolar AS di Rp16.188/US$. Bahkan UOB Indonesia, bank asing yang berpusat di Singapura, masih mematok kurs jual dolar AS di level harga lebih mahal lagi yaitu di Rp16.328/US$.