Logo Bloomberg Technoz

Bloomberg Technoz, Jakarta - Ketua Umum Real Estate Indonesia (REI) Joko Suratno optimistis pertumbuhan penjualan rumah meningkat hingga dua digit usai pemerintah memberlakukan insentif properti.

Joko mengakui pertumbuhan properti hingga kuartal tiga masih berkisar di angka 6%. Dia mengakui insentif pemerintah sejatinya pernah diberikan saat pandemi covid, namun sudah berakhir pada September 2022.

"Dengan insentif ini semoga bisa tembus dua digit, yang jelas akan menggerakkan sektor properti dan industri terkait," kata Joko.

Joko belum memberikan respons terkait dengan realisasi pertumbuhan di sektor properti kala pemerintah memberikan insentif properti saat pandemi.

Di sisi lain, Direktur Eksekutif INDEF Tauhid Ahmad meragukan insentif properti ini bakal berdampak signifikan terhadap penjualan rumah. Menurutnya, yang menjadi problem saat ini adalah daya beli masyarakat yang masih lemah.

"Masyarakat berpenghasilan Rp5 juta ke bawah, memiliki kemampuan untuk membeli rumah misalnya, tapi tertahan karena untuk memenuhi kebutuhan primer," ujar Tauhid kepada Bloomberg Technoz.

Maka tak berlebihan, kata dia, penjualan rumah bisa meningkat tapi terbatas pada 2-3% dari kondisi saat ini.

"Saya kira cuma 2-3%," tegas dia.

Tauhid menilai yang dibutuhkan saat ini adalah solusi dari beragam persoalan kenaikan harga pangan, dan perluasan lapangan pekerjaan terutama di daerah yang tingkat pengangguran tinggi

"Ketiga, memberikan fasilitas pelayanan publik yang murah dan terjangkau, tarif air minum, listrik, yang bisa mengurangi cost hidup masyarakat," tegasnya.

Pemerintah memberikan sederet insentif properti untuk mendongkrak pembelian rumah. Mulai dari PPN100% ditanggung pemerintah, hingga dukungan Rp4 juta kepada masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) untuk membantu biaya administrasi.

Terakhir, pada Rabu (25/10/2023), Menkeu Sri Mulyani menyebut pemerintah juga akan mengubah treshold rumah subsidi menjadi Rp350 juta. Harapannya, masyarakat antusias membeli rumah, dan para pengembang merespons dengan baik.

"Semoga ekonomi tetap baik, dan sektor properti khususnya para pengembang meresponsnya dengan baik," ujar Sri Mulyani.

(dov/ain)

No more pages