Logo Bloomberg Technoz

Indonesia & India Hadapi Risiko Terbesar Bila Krisis Gaza Meluas

News
16 October 2023 10:55

Aktivitas manufaktur di pabrik sepeda motor Honda (Dok: AHM)
Aktivitas manufaktur di pabrik sepeda motor Honda (Dok: AHM)

Swati Pandey - Bloomberg News

Bloomberg, Prospek ekonomi Indonesia, juga India akan terus terbebani oleh triumvirat: kombinasi dari harga minyak yang tinggi, pelonjakan harga dolar dan ketidakstabilan geopolitik. Tiga hal itu lebih membebani Indonesia dan India ketimbang negara-negara emerging market lain di Asia. Bahkan Malaysia kemungkinan menjadi satu dari sedikit negara emerging Asia yang akan diuntungkan oleh hal itu.

Para ekonom mengkhawatirkan dampak meluasnya perang Israel-Hamas terhadap negara-negara berkembang di Asia, dan para pembuat kebijakan kesulitan menilai dampak konflik itu terhadap pasokan minyak, juga perluasan dampaknya nanti terhadap pertumbuhan ekonomi. Lonjakan harga dolar dan imbal hasil Treasury, surat utang Amerika, jangka panjang memperburuk risiko bagi negara-negara yang telah mengalami defisit transaksi berjalan tinggi.

(Bloomberg)

Harga minyak mentah Brent telah melonjak hampir 20% dalam tiga bulan terakhir. Bloomberg Economics memperkirakan harga tersebut bisa melonjak hingga US$150 per barel, dari sekitar US$90 saat ini, jika konflik Timur Tengah meluas sampai ke Iran. Republik Islam Iran disebut memasok senjata dan uang tunai kepada Hamas, yang oleh AS dan Uni Eropa ditetapkan sebagai kelompok teroris. Iran juga mendukung milisi Hizbullah di Lebanon.

Konflik Israel-Hamas terjadi setelah perang berkepanjangan Rusia terhadap Ukraina dan peningkatan ketegangan negara adidaya antara AS dan Tiongkok. Grafik berikut menunjukkan negara-negara lebih rentan terhadap kenaikan harga dolar dan minyak dalam jangka waktu yang lebih lama.

Negara-negara berkembang di Asia menghadapi kerentanan dengan harga minyak yang tinggi, dolar yang mahal dan krisis geopolitik (Bloomberg)