Logo Bloomberg Technoz

Harga Minyak Mahal, Penyelewengan BBM Subsidi Bisa Merajalela

Sultan Ibnu Affan
13 October 2023 18:20

Ilustrasi pengendara mengisi BBM di SPBU Pertamina. (Dimas Ardian/Bloomberg)
Ilustrasi pengendara mengisi BBM di SPBU Pertamina. (Dimas Ardian/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta – Tren penguatan harga minyak dunia belakangan dinilai berisiko memicu maraknya praktik penyelewengan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi dalam negeri.

Pada Jumat (13/10/2023), harga minyak jenis Brent tercatat US$ 86,29/barel, naik 0,35% dari hari sebelumnya. Minyak jenis Light Sweet atau West Texas Intermediate (WTI) harganya US$ 83,28/barel, menguat 0,45%.

Direktur Eksekutif Energt Watch Daymas Radiandra Arangga mengatakan, seiring dengan melonjaknya harga minyak dunia, yang menyebabkan BBM nonsubdisi juga terkerek naik, disparitas harga dengan BBM bersubsidi pun makin lebar. 

"Ketika disparitas harga BBM makin tinggi, masyarakat akan memiliki kecenderungan untuk memilih bahan bakar yg lebih murah," ujarnya saat dihubungi, Jumat (13/10/2023).

Terlebih, dia menambahkan, melebarnya disparitas harga tersebut juga akan mengakibatkan kembali melonjaknya berbagai penyelewangan ke bahan bakar khusus penugasan (JBKP).