Logo Bloomberg Technoz

Special Research

Hati-hati, Utang Luar Negeri Jangka Pendek Swasta Naik

Ruisa Khoiriyah
15 September 2023 14:47

Ilustrasi Dolar AS (Sumber: Bloomberg)
Ilustrasi Dolar AS (Sumber: Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Posisi Utang Luar Negeri swasta yang akan jatuh tempo kurang dari setahun ke depan per Juli 2023 mencatat kenaikan mencapai US$ 50,18 miliar atau sekitar Rp770,61 triliun. 

Posisi ULN swasta itu menjadi yang tertinggi sejak April lalu di mana di antara kelompok swasta, Lembaga Keuangan Bukan Bank (LKBB) tercatat membukukan kenaikan posisi ULN jatuh tempo kurang dari setahun dengan total utang valas mencapai US$ 2,82 miliar atau sekitar Rp43,3 triliun. 

Sementara kelompok swasta bukan lembaga keuangan, mencatat kenaikan tipis posisi ULN yang jatuh tempo kurang dari setahun ke depan sebesar US$ 27,47 miliar per Juli lalu. Angka itu sekitar Rp421,85 triliun. 

Utang Luar Negeri swasta di sini termasuk dalam bentuk utang dari perjanjian pinjaman SPV (special purpose vehicle), bond alias obligasi dan non-SPV. Ada juga ULN dalam bentuk surat utang mulai dari obligasi commercial paper, medium term notes, promissory notes, dan lain sebagainya. Juga ada utang datang, utang lainnya dan surat berharga domestik. 

Korporasi di Asia Tenggara menghadapi jadwal global bond jatuh tempo di tengah kenaikan bunga acuan yang melesatkan yield obligasi (Bloomberg)

Di tengah tekanan yang dihadapi oleh nilai tukar rupiah sejak Mei lalu, korporasi baik dari sektor keuangan maupun non-keuangan dihadapkan pada tuntutan memitigasi dampak mahalnya valas terhadap beban utang jatuh tempo.