Logo Bloomberg Technoz

IHSG Berpotensi Mixed, Wait & See Inflasi AS dan Neraca Dagang RI

Muhammad Julian Fadli
15 May 2024 08:50

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI). (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI). (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini, Rabu 15 Mei 2024, berpotensi bergerak mixed, wait and see atas respons pasar terhadap data inflasi Amerika Serikat dua hari ini, sebagai petunjuk dan arah suku bunga The Fed selanjutnya. Juga terhadap data kinerja Neraca Perdagangan RI, di mana ekspor dan impor diprediksi kembali mencetak surplus.

Adapun pada perdagangan kemarin Selasa 14 Mei, IHSG melemah 15,49 poin atau kehilangan 0,22% dan menutup perdagangan pada level 7.083.

Analisis Teknikal IHSG Rabu 15 Mei 2024 (Riset Bloomberg Technoz)

Secara teknikal IHSG masih ada potensi untuk melemah, menyusul sejumlah sentimen yang ada, dengan target koreksi terdekat menuju 7.050 yang makin mendekati MA-200 nya, serta level 7.000 sebagai support terkuat.

Adapun trendline indicator sebelumnya yang sempat berhasil ditembus, kini menjadi resistance terdekat IHSG pada level 7.100, dan resistance selanjutnya pada level 7.150–7.200 yang tercermin pada time frame daily.

Sentimen pada perdagangan hari ini utamanya datang dari global. Investor mengamati dengan cermat data inflasi utama yang akan dirilis pada Rabu malam nanti untuk melihat petunjuk jitu terkait langkah Bank Sentral Amerika Serikat (Federal Reserve/The Fed) selanjutnya.

Bloomberg Billionaires Index Indonesia