Logo Bloomberg Technoz

Kerusuhan Rempang di Pusaran Zona Investasi Jumbo Rp381 T

Ezra Sihite
11 September 2023 17:40

Demo tolak Relokasi Rempang. (Tangkapan Layar via video postingan X @SolidRempang)
Demo tolak Relokasi Rempang. (Tangkapan Layar via video postingan X @SolidRempang)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Masalah konflik agraria berujung kerusuhan di Rempang, Kota Batam, Kepulauan Riau sempat pecah. Protes di kantor pemerintah setempat juga berlanjut. Bahkan pada Senin (11/9/2023) dilaporkan kericuhan kembali terjadi di depan kantor Badan Pengusahaan (BP) Batam. Diketahui sebelumnya kerusuhan paling parah pecah pada Kamis siang (7/8/2023). 

Pada saat itu petugas gabungan dari Polri, TNI, Ditpam Badan Pengusahaan (BP) Batam dan Satpol PP terlibat bentrok dengan warga Rempang saat pengukuran untuk pengembangan kawasan tersebut oleh Badan Pengusahaan (BP) Batam. Memang dilaporkan bahwa warga melakukan demonstrasi warga menolak pengembangan kawasan tersebut. Pada saat keributan polisi menembakkan gas air mata yang sempat disesalkan mengenai lingkungan sekolah.

Kerusuhan dan kekerasan di Rempang tersebut direspons oleh Amnesty Internasional Indonesia.

“Kami mengecam kekerasan aparat kepolisian terhadap warga masyarakat Pulau Rempang-Galang, Kepulauan Riau. Ironisnya, ini bukan kekerasan yang pertama terkait pelaksanaan proyek strategis nasional yang dipaksakan sehingga mengancam hidup warga masyarakat. Ini menandakan proyek strategis nasional kembali bermasalah," kata  Direktur Eksekutif Amnesty Internasional Indonesia, Usman Hamid dalam keterangan resminya. 

Dia menyesalkan protes warga dihadapi aparat dengan cara penangkapan serta penggunaan kekuatan berlebihan seperti pentungan dan gas air mata yang tak hanya membahayakan orang dewasa namun juga anak-anak sekolah yang sedang mengikuti kegiatan belajar mengajar di kelas mereka.