Logo Bloomberg Technoz

Special Research

Stok Beras Diklaim Aman oleh Bulog Tapi Harga Terus Melesat Naik

Ruisa Khoiriyah
10 September 2023 16:20

Kucing berada disamping beras yang dijual di Pasar Minggu, Jakarta, Selasa (18/4/2023). (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)
Kucing berada disamping beras yang dijual di Pasar Minggu, Jakarta, Selasa (18/4/2023). (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Kenaikan harga beras terus berlanjut di pasar domestik memicu kecemasan itu bisa membangunkan lagi hantu inflasi di tengah tren penurunan harga Indeks Harga Konsumen selama sembilan bulan terakhir.

Harga beras di Indonesia yang telah mencetak kenaikan rekor tertinggi sejak 2015 lalu, naik hampir 14% secara tahunan pada bulan lalu, tidak terlihat surut meskipun pemerintah telah berulang menegaskan cadangan beras pemerintah (CBP) aman.

Peningkatan harga beras yang terus berlanjut meskipun pasokan disebut aman oleh pemerintah, mencerminkan ada kekhawatiran lebih besar melihat apa yang terjadi di lanskap global. Malaysia hari menetapkan pembatasan pembelian beras maksimal 100 kilogram per orang untuk mengatasi masalah pasokan.

Di Filipina, inflasi melejit akibat kenaikan harga beras di negeri bekas jajahan Spanyol itu kian mencekik belanja rumah tangga. Sementara di Indonesia, dengan sudah berlalunya masa panen ditambah tren peningkatan konsumsi di sisa tahun, membuat harga beras sulit turun.

"Harga beras di pasar tradisional dan modern telah naik 7,8% sepanjang tahun ini serta mencapai 11,1% secara tahunan. Dengan Indonesia telah melewati masa panen, akan ada masa kritis di depan karena konsumsi beras akan melebihi produksi bulan Oktober-Desember, itu membuka potensi berlanjutnya lonjakan harga beras sehingga memengaruhi prospek konsumen pada kuartal IV tahun ini," kata Satria Sambijantoro dan Drewya, analis Bahana Sekuritas dalam catatannya awal pekan ini.