Logo Bloomberg Technoz

Menguji Kalkulator Politik Demokrat: Usung Ganjar atau Poros Baru

News
03 September 2023 14:30

Ketum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Capres Koalisi Perubahan Anies Baswedan. (Dok. IG AHY)
Ketum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Capres Koalisi Perubahan Anies Baswedan. (Dok. IG AHY)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Wacana poros baru dalam Pilpres memungkinkan terjadi menyusul Partai Demokrat yang mundur dari Koalisi Perubahan. Demokrat hengkang usai Anies Baswedan dikawinkan dengan Muhaimin Iskandar (Cak Imin). NasDem merajut koalisi baru dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

Deklarasi Anies Baswedan-Cak Imin sebagai capres dan cawapres 2024 digelar di Surabaya, kemarin. Jika skenario tanpa PKS pun, NasDem dengan perolehan 59 kursi cukup aman jika hanya didukung PKB--58 kursi di parlemen-- (syarat ambang batas capres 20% atau 115 kursi).

Skenario ini boleh jadi memang sudah disiapkan NasDem jika PKS juga menarik dukungan. Sinyal itu menguat ketika pada deklarasi Anies-Cak Imin kemarin, PKS memutuskan tak hadir. 

PKS sejatinya memastikan tetap berada dalam gerbong, namun tidak menutup kemungkinan juga menyusul Demokrat hengkang dari koalisi. PKS menyebut bakal menunggu hasil rapat majelis syura dalam waktu dekat. Sejauh ini komitmen PKS hanya mendukung Anies sebagai capres, tidak sepaket dengan cawapres--yang dalam hal ini Cak Imin.

"Kalau nanti bagaimana [keputusan untuk] Cak Imin, kita jangan berandai-andai. Tunggu saja majelis syura," ungkap Ketua Bidang Politik, Hukum dan Keamanan DPP PKS Almuzzammil, kemarin.