Logo Bloomberg Technoz

BAMS, kata dia, hadir berawal dari kekhawatiran ketersediaan infrastruktur pengisian daya dan banyaknya spesifikasi baterai motor listrik berbagai merek yang beredar di Tanah Air. Kondisi itu dianggap menjadi penghalang dalam upaya percepatan adopsi motor listrik. IBC yang notabene saham mayoritasnya dimiliki oleh Grup MIND ID mengambil langkah inovatif dengan penyeragaman ekosistem motor listrik melalui BAMS. 

"Aneka merek motor listrik ataupun motor listrik konversi di Indonesia akan menggunakan baterai yang seragam melalui produk baterai dari BAMS," ungkapnya.

Direktur Utama IBC, Toto Nugroho mengatakan kekhawatiran pengguna motor listrik yang kesulitan melakukan pengisian daya atau menukar baterai akan teratasi dengan hadirnya platform BAMS. Pengguna motor listrik dan konversi di Indonesia dapat menggunakan ekosistem yang sama. 

"Sehingga pengguna berbagai merek motor listrik dan konversi di Indonesia dapat menggunakan ekosistem yang sama,” katanya.  

Ada lima perusahaan motor listrik yang berkomitmen dan bekerja sama dalam akselerasi kendaraan listrik berbasis baterai roda dua (EV2W) bersama IBC. Mereka adalah Gesits, Volta, Alva, Viar, dan United. Selain itu ada dua bengkel motor listrik konversi yang ikut berkolaborasi dalam proyek BAMS, yakni Bintang Racing Team dan Spora EV. 

"Ada pula pemain global motor listrik dari China yang akan masuk ke Indonesia yakni Sunra dan Goda siap berkomitmen dan berpartisipasi dalam ekosistem besutan BAMS," ucapnya. 

Pembangunan infrastruktur Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU) atau Battery Swapping Station (BSS) dimulai pada 2023. Setahun berikutnya, BAMS menargetkan bisa merampungkan 600 BSS dan meningkat dua kali lipat pada 2025 mendatang.  Penerapan awal proyek senilai 10 juta dolar AS tersebut akan menghadirkan 600 SPBKLU dengan jumlah baterai pack sebanyak 21 ribu unit. 

Saat platform BAMS sudah resmi berjalan, Indonesia akan menjadi peringkat ketiga dunia untuk pasar kendaraan listrik roda dua dengan proyeksi mencapai 2 juta unit EV2W pada 2030. Selain itu, Indonesia pun akan menjadi pemuncak daftar perkembangan motor listrik dengan ekosistem interoperabilitas atau karakteristik suatu produk atau sistem untuk bekerja dengan produk atau sistem lain.

"MIND ID melalui anggota grup yang menjadi bagian dari pemilik IBC dan terjun langsung dalam mempercepat adopsi kendaraan listrik di Indonesia. Kami terus memberikan nilai tambah untuk Indonesia," ucap Heri. 

(ain)

No more pages