Logo Bloomberg Technoz

Bloomberg Technoz, Jakarta - Masyarakat Kota Jakarta sekitarnya masih belum bisa menghirup udara bersih. Indeks kualitas udara di Kota Jakarta bertambah buruk pagi ini.

Berdasarkan data IQAir, pukul 10.00 WIB, indeks kualitas udara di Kota Jakarta menembus 175 atau berada pada kategori tak sehat (indeks 151-200) bagi seluruh kelompok masyarakat.

Polutan utama di udara yaitu PM2.5 bahkan terukur mencapai 102,6 mikrogram per meter kubik, atau lebih buruk 20,5 kali dari standar badan kesehatan dunia atau WHO. Udara di langit Kota Jakarta berada pada level berbahaya.

Langit Ibu Kota juga semakin kelabu. Pekatnya debu di udara terus membuat kota ini seperti berada pada cuaca mendung. Padahal di atas langit, meski tipis, nampak matahari bersinar terik seperti umumnya musim kemarau.

Kota Jakarta diprediksi akan terus diselimuti kabut debu sepanjang hari ini. Suhu di Ibu Kota akan mencapai 28 derajat celcius dengan kelembapan mencapai 65%. Kecepatan angin di wilayah ini akan mencapai 5,5 kilometer per jam.

Indeks kualitas udara Jakarta diukur dari stasiun pengukuran milik IQAir di sejumlah titik berbeda. Pada waktu yang sama, indikator polusi udara di dua satu stasiun tercatat berwarna ungu atau sangat tidak sehat (201-300). Stasiun tersebut terletak di kawasan Pasir Putih yang mencatat indeks 211 dan Jalan Hayam Wuruk dengan indeks 205.

Delapan stasiun juga memiliki indikator merah pekat dengan catatan dari paling buruk yaitu Jimbaran dengan 193; Layar Permai PIK dengan indeks 192; Jeruk Purut dengan indeks 186; Kemang V dengan indeks 183; dan Duitku PG mencapai 179. Indeks kualitas udara di Kemayoran tercatat dengan indeks 181; Taman Resort Mediterania mencapai 180; dan Wisma Matahari Power mencapai 173.

(frg/ain)

No more pages