Logo Bloomberg Technoz

Special Research

Penjualan Mobil Lesu, Kredit Perbankan Bisa Ikut Layu

Ruisa Khoiriyah
15 August 2023 17:40

Suasana pengunjung pameran otomotif GIIAS 2023 di ICE BSD Tangerang, Kamis (10/8/2023). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Suasana pengunjung pameran otomotif GIIAS 2023 di ICE BSD Tangerang, Kamis (10/8/2023). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Penurunan penjualan mobil di Indonesia pada Juli memberi sinyal tekanan pada laju konsumsi barang tahan lama dan dikhawatirkan membebani laju pertumbuhan kredit yang sejauh ini cukup tertolong penyaluran kredit kendaraan bermotor.

Selama Juli lalu, penjualan mobil di pasar domestik mencapai 80.416 unit, di mana itu mencerminkan penurunan 2,6% month-to-month dan menjadi angka penjualan terendah sejak Mei 2023. Selama tujuh bulan tahun ini, penjualan mobil tertinggi terjadi pada Maret, bulan sebelum Lebaran 2023 datang dengan nilai sales mencapai 101.202 unit.

Bila membandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, penurunan penjualan mobil pada Juli lalu mencapai minus 6,7%. Itu menjadi kontraksi secara tahunan pertama kali setelah dua bulan sebelumnya penjualan mobil masih mampu tumbuh positif.

Penurunan penjualan mobil pada Juli kemungkinan besar akan membebani laju penyaluran kredit pada Juli. Pasalnya, selama ini tak kurang dari 70% penjualan mobil di pasar domestik terjual melalui skema kredit. Baik itu kredit dari multifinance maupun kedit bank.

Berdasarkan laporan kinerja beberapa bank pada semester I-2023, terutama untuk bank yang masih membukukan pertumbuhan kredit di atas rata-rata industri pada Juni sebesar 7,76%, lini kredit konsumer seperti kredit pemilikan rumah (KPR) dan kredit kendaraan bermotor (KKB) tercatat menjadi pendorong utama disusul kredit sektor UKM dan mikro.