Logo Bloomberg Technoz

Langkah Foxconn di India menunjukkan bagaimana negara Asia Selatan ini dengan cepat menjadi tujuan populer bagi para produsen yang mencari alternatif tempat memproduksi barang selain China di tengah meningkatnya ketegangan antara Washington dan Beijing. Hal ini juga merupakan hasil dari pergeseran dalam rantai pasokan global yang dipercepat selama pandemi Covid-19 dan perang di Ukraina, dan dapat mengubah cara pembuatan barang elektronik.

Apple tidak membalas permintaan untuk menanggapi. Foxconn juga tidak membalas email permintaan komentar dar Bloomberg News. Pemerintah negara bagian Karnataka tidak menanggapi permintaan komentar di luar jam kerja.

Pemasok Apple seperti Foxconn telah meningkatkan bisnisnya di India selama beberapa tahun terakhir berkat insentif dari Perdana Menteri Narendra Modi guna meningkatkan manufaktur lokal.

Foxconn dan saingannya yang lebih kecil dari Taiwan, Pegatron Corp, kini mengoperasikan fasilitas perakitan iPhone di negara bagian selatan Tamil Nadu. Negara bagian lain seperti Karnataka juga telah merayu perusahaan-perusahaan untuk berinvestasi di wilayahnya dengan menawarkan pengambilan keputusan yang cepat, memangkas birokrasi dan memberikan subsidi.

Foxconn (Lam Yik Fei/Bloomberg)

Secara terpisah, anak perusahaan Foxconn juga menandatangani perjanjian awal dengan pemerintah Tamil Nadu selatan untuk mendirikan pabrik komponennya sendiri dengan investasi sebesar 16 miliar rupee (US$ 195 juta), kementerian industri negara bagian tersebut mengatakan pada Senin (31/7/2023). Proyek ini kemungkinan akan menciptakan sekitar 6.000 pekerjaan.

Kompleks perakitan iPhone Foxconn di kota Zhengzhou, China merupakan sumber terbesar di dunia untuk memproduksi gadget Apple dengan mempekerjakan sekitar 200.000 orang, meskipun jumlah tersebut melonjak selama musim puncak produksi.

Produksi di pabrik Zhengzhou anjlok menjelang liburan akhir tahun 2022 karena gangguan terkait Covid-19, salah satu dari beberapa faktor yang mendorong Apple memeriksa kembali rantai pasokannya yang bergantung pada China.

--Dengan asistensi Debby Wu dan Mark Gurman.

(bbn)

No more pages