Logo Bloomberg Technoz

ADB: Risiko Resesi Amerika dan Eropa Belum Hilang

News
03 February 2023 13:21

Aksi mogok nasional menentang rencana pemerintah untuk mengubah sistem pensiun, di Paris, Prancis, Selasa (31/1/2023). (Nathan Laine/Bloomberg)
Aksi mogok nasional menentang rencana pemerintah untuk mengubah sistem pensiun, di Paris, Prancis, Selasa (31/1/2023). (Nathan Laine/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Presiden Asian Development Bank (ADB) Masatsugu Asakawa memperkirakan kenaikan suku bunga acuan yang diproyeksikan masih akan berlanjut di Amerika Serikat (AS) dan Eropa diproyeksi akan memicu terjadinya resesi di dua ekonomi terkuat dunia tersebut.

Asakawa, yang dispekulasikan oleh para ekonom sebagai calon Gubernur Bank of Japan itu, menggarisbawahi situasi yang terjadi pada pasar tenaga kerja di negeri paman sam dan Eropa.

Pasar tenaga kerja di dua ekonomi maju itu bisa terus mengetat dan memicu inflasi upah di mana hal tersebut akan membatasi ruang bagi bank sentral untuk mengerek bunga acuan.

Sebagai hasilnya, resesi akan terjadi, kata Asakawa dalam sebuah wawancara, Kamis kemarin. “Skenario utamanya adalah soft landing. Namun, risiko terjebak dalam resesi bukan tidak ada sama sekali,” kata dia dikutip dari Bloomberg News.

Selain situasi AS dan Eropa yang masih menyisakan kekhawatiran bagi perekonomian global, Asakawa juga menggarisbawahi masalah-masalah struktural di China dalam jangka menengah. Seiring langkah China yang berusaha mengalihkan motor perekonomiannya berbasis pada konsumsi, itu akan menuntut investasi yang besar di sektor jaminan sosial bila memang China ingin mendorong permintaan domestik.