Logo Bloomberg Technoz

Gaya Melania Trump Saat Donald Trump Dilantik sebagai Presiden AS

Redaksi
21 January 2025 14:29

Jill Biden & Melania Trump meninggalkan Gedung Putih jelang pelantikan Donald Trump di Washington DC, Senin (20/1/2025). (Will Oliver/EPA/Bloomberg)

Jill Biden & Melania Trump meninggalkan Gedung Putih jelang pelantikan Donald Trump di Washington DC, Senin (20/1/2025). (Will Oliver/EPA/Bloomberg)

Gaya Melania Trump kembali menjadi sorotan, terlebih ketika dirinya akan menjadi Ibu Negara (Jack Gruber/USA Today/Bloomberg)

Gaya Melania Trump kembali menjadi sorotan, terlebih ketika dirinya akan menjadi Ibu Negara (Jack Gruber/USA Today/Bloomberg)

Melania tampil dengan mantel dan rok wol sutra biru tua, rok pensil wol sutra, serta blus tone gading. (Chip Somodevilla/Getty Images/Bloomberg)

Melania tampil dengan mantel dan rok wol sutra biru tua, rok pensil wol sutra, serta blus tone gading. (Chip Somodevilla/Getty Images/Bloomberg)

Semua dirancang oleh desainer 'lokal' Adam Lippes, dan dijahit dengan tangan di Kota New York. (Kent Nishimura/Bloomberg)

Semua dirancang oleh desainer 'lokal' Adam Lippes, dan dijahit dengan tangan di Kota New York. (Kent Nishimura/Bloomberg)

Melania juga terlihat menutupi sebagian wajahnya dengan mengenakan topi bertepi lebar. Chip Somodevilla/Getty Images/Bloomberg)

Melania juga terlihat menutupi sebagian wajahnya dengan mengenakan topi bertepi lebar. Chip Somodevilla/Getty Images/Bloomberg)

Pinggiran lebar menambah elemen misterius, tetapi juga menghalangi Presiden Trump mencium istrinya. (Saul Loeb/AFP/Bloomberg)

Pinggiran lebar menambah elemen misterius, tetapi juga menghalangi Presiden Trump mencium istrinya. (Saul Loeb/AFP/Bloomberg)

Topi lebar berwarna navy yang ia kenakan karya desainer ternama Eric Javits.  (Jasper Colt/USA Today/Bloomberg)

Topi lebar berwarna navy yang ia kenakan karya desainer ternama Eric Javits. (Jasper Colt/USA Today/Bloomberg)

Melania Trump memang mencintai desainer 'lokal' Amerika Serikat. (Kent Nishimura/Bloomberg)

Melania Trump memang mencintai desainer 'lokal' Amerika Serikat. (Kent Nishimura/Bloomberg)

Jill Biden & Melania Trump meninggalkan Gedung Putih jelang pelantikan Donald Trump di Washington DC, Senin (20/1/2025). (Will Oliver/EPA/Bloomberg)
Gaya Melania Trump kembali menjadi sorotan, terlebih ketika dirinya akan menjadi Ibu Negara (Jack Gruber/USA Today/Bloomberg)
Melania tampil dengan mantel dan rok wol sutra biru tua, rok pensil wol sutra, serta blus tone gading. (Chip Somodevilla/Getty Images/Bloomberg)
Semua dirancang oleh desainer 'lokal' Adam Lippes, dan dijahit dengan tangan di Kota New York. (Kent Nishimura/Bloomberg)
Melania juga terlihat menutupi sebagian wajahnya dengan mengenakan topi bertepi lebar. Chip Somodevilla/Getty Images/Bloomberg)
Pinggiran lebar menambah elemen misterius, tetapi juga menghalangi Presiden Trump mencium istrinya. (Saul Loeb/AFP/Bloomberg)
Topi lebar berwarna navy yang ia kenakan karya desainer ternama Eric Javits.  (Jasper Colt/USA Today/Bloomberg)
Melania Trump memang mencintai desainer 'lokal' Amerika Serikat. (Kent Nishimura/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Gaya Melania Trump kembali menjadi sorotan, terlebih ketika dirinya akan menjadi Ibu Negara untuk kedua kalinya.

Dalam acara inagurasi Presiden Amerika Serikat (AS), di mana sang suami, Donald Trump akan dilantik menjadi Presiden AS ke-47, Melania terlihat menutupi sebagian wajahnya dengan mengenakan topi bertepi lebar.

Melania tampil dengan mantel dan rok wol sutra biru tua, rok pensil wol sutra warna senada, serta blus tone gading. Semua dirancang oleh desainer 'lokal' Adam Lippes, dan dijahit dengan tangan di Kota New York.

Sedangkan topi lebar berwarna navy yang ia kenakan merupakan karya desainer ternama Eric Javits. Pinggiran lebar topi tidak hanya menambah elemen misterius, tetapi juga menghalangi Presiden Trump untuk mencium istrinya di depan umum, sehingga menjadi bahan perbincangan.

Dilansir Vogue, pilihan Lippes menunjukkan bahwa Trump akan terus melibatkan komunitas mode dengan caranya sendiri, khususnya saat ia menegaskan kembali kekuatan posisinya untuk mengangkat bisnis AS yang independen dan sedang berkembang seperti beberapa pendahulunya.

(red)