Logo Bloomberg Technoz

Nostalgia di Masa Senja Toko Buku Gunung Agung

Andrean Kristianto
23 May 2023 18:56

Calon pembeli melihat buku di Toko Buku Gunung Agung Kwitang, Jakarta, Selasa (23/5/2023). (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)

Calon pembeli melihat buku di Toko Buku Gunung Agung Kwitang, Jakarta, Selasa (23/5/2023). (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)

PT GA Tiga Belas atau lebih dikenal dengan Toko Gunung Agung mengumumkan akan menutup semua tokonya tahun ini. (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)

PT GA Tiga Belas atau lebih dikenal dengan Toko Gunung Agung mengumumkan akan menutup semua tokonya tahun ini. (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)

Rencana ini dilakukan imbas dari beban biaya yang terus meninggi. (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)

Rencana ini dilakukan imbas dari beban biaya yang terus meninggi. (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)

Keputusan harus diambil karena perusahaan tidak mampu bertahan lagi dengan tambahan kerugian operasional (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)

Keputusan harus diambil karena perusahaan tidak mampu bertahan lagi dengan tambahan kerugian operasional (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)

Penutupan tersebut disayangkan oleh sejumlah pengunjung salah satunya Bambang warga Pejaten, Jakarta Selatan (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)

Penutupan tersebut disayangkan oleh sejumlah pengunjung salah satunya Bambang warga Pejaten, Jakarta Selatan (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)

Bambang (75) datang ke toko buku ini untuk nostalgia karena mendengar kabar akan tutupnya Gunung Agung. (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)

Bambang (75) datang ke toko buku ini untuk nostalgia karena mendengar kabar akan tutupnya Gunung Agung. (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)

Toko buku ini sudah ada pada tahun 1953 atau telah berumur 70 tahun. (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)

Toko buku ini sudah ada pada tahun 1953 atau telah berumur 70 tahun. (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)

Gunung Agung merupakan perintis toko buku modern di Indonesia. (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)

Gunung Agung merupakan perintis toko buku modern di Indonesia. (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)

Pendiri toko buku ini adalah Tjio Wie Tay atau juga dikenal dengan Haji Masagung. (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)

Pendiri toko buku ini adalah Tjio Wie Tay atau juga dikenal dengan Haji Masagung. (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)

Calon pembeli melihat buku di Toko Buku Gunung Agung Kwitang, Jakarta, Selasa (23/5/2023). (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)
PT GA Tiga Belas atau lebih dikenal dengan Toko Gunung Agung mengumumkan akan menutup semua tokonya tahun ini. (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)
Rencana ini dilakukan imbas dari beban biaya yang terus meninggi. (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)
Keputusan harus diambil karena perusahaan tidak mampu bertahan lagi dengan tambahan kerugian operasional (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)
Penutupan tersebut disayangkan oleh sejumlah pengunjung salah satunya Bambang warga Pejaten, Jakarta Selatan (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)
Bambang (75) datang ke toko buku ini untuk nostalgia karena mendengar kabar akan tutupnya Gunung Agung. (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)
Toko buku ini sudah ada pada tahun 1953 atau telah berumur 70 tahun. (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)
Gunung Agung merupakan perintis toko buku modern di Indonesia. (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)
Pendiri toko buku ini adalah Tjio Wie Tay atau juga dikenal dengan Haji Masagung. (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - PT GA Tiga Belas atau lebih dikenal dengan Toko Gunung Agung mengumumkan akan menutup semua toko atau outletnya pada tahun ini yang berujung PHK. Rencana ini dilakukan imbas dari beban biaya yang terus meninggi, terutama sejak pandemi Covid-19 di awal 2020.

"Penutupan toko yang terjadi pada 2020 bukan yang terakhir, karena pada akhir 2023 ini kami masih berencana menutup toko atau outlet milik kami yang masih tersisa," seperti dikutip dari keterangan resmi, Minggu (21/5/2023).

Keputusan tersebut mau tidak mau harus diambil karena perusahaan tidak mampu bertahan lagi dengan tambahan kerugian operasional per bulan yang semakin besar. Penutupan toko dilakukan secara bertahap dan berpedoman pada peraturan perundang-undangan yang berlaku. 

Penutupan toko buku yang sudah ada pada tahun 1953 atau telah berumur 70 tahun ini disayangkan oleh sejumlah pengunjung karena merupakan perintis toko buku modern di Indonesia.

“Sedih, saya pernah ngantor deket sini kalau istirahat kesini, dari tahun 70-an zaman sekolah sudah kesini,” kata Bambang (75) salah satu pengunjung toko buku Gunung Agung di Kwitang, Jakarta Pusat, Selasa (23/5/2023).

Bambang mengungkapkan kedatangannya toko ini untuk bernostalgia. Ia menyempatkan diri rumahnya di kawasan Warung Buncit, Jakarta Selatan untuk melihat-lihat tanpa membeli.

“Saya kesini karena berita itu, ga beli apa-apa cuma liat-liat aja sudah lama sekali ga kesini, nostalgia dulu kalau ga punya uang sering baca-baca buku disini,” ungkapnya. 

Kesedihan juga diungkapkan oleh Kusbandinah (75), ia turut menyayangkan penutupan toko buku ini.

“Sayang ya, dari zaman kecil beli buku disini,” ungkap Kusbandinah.

(dre/frg)