Sanae Takaichi, Perdana Menteri Perempuan Pertama Jepang
Redaksi
21 October 2025 22:08
Bloomberg Technoz, Jakarta - Sanae Takaichi menjadi perdana menteri perempuan pertama Jepang, dengan tantangan besar menanti. Yaitu, menekan keresahan publik atas biaya hidup, menjalin hubungan dengan pemerintahan Trump di Amerika Serikat (AS), dan mengembalikan kejayaan partai berkuasa yang mulai kehilangan dominasinya di pemilu.
Penunjukannya menandai momen bersejarah bagi masyarakat Jepang yang masih sangat didominasi laki-laki—sebuah bukti bahwa perempuan kini dapat menembus “plafon kaca” dan menempati posisi tertinggi dalam struktur kekuasaan negara.
Baca Juga
Namun, momen ini juga mencerminkan pergeseran politik Jepang ke arah kanan, di tengah meningkatnya ketidakpuasan publik atas standar hidup yang dianggap stagnan, meningkatnya jumlah pendatang asing, serta kekhawatiran akan ketegangan keamanan di kawasan.
Kepemimpinannya telah diuji sejak awal, terutama setelah mundurnya mitra koalisi lama, Komeito, awal bulan ini. Meski sempat mengguncang stabilitas partai berkuasa dan memunculkan peluang bagi oposisi, Takaichi berhasil mengembalikan momentum dengan cepat lewat aliansi barunya bersama Ishin.
(red)
























