Logo Bloomberg Technoz

Cuaca Panas Ekstrem Mengancam Jepang

Redaksi
26 August 2025 20:33

Pejalan kaki menyeberang jalan di distrik Ginza saat suhu tinggi melanda Tokyo, Jepang, Minggu (24/8/2025). (Akio Kon/Bloomberg)

Pejalan kaki menyeberang jalan di distrik Ginza saat suhu tinggi melanda Tokyo, Jepang, Minggu (24/8/2025). (Akio Kon/Bloomberg)

Suhu tinggi diperkirakan akan berlangsung selama satu bulan lagi di sebagian besar wilayah Jepang. (Akio Kon/Bloo

Suhu tinggi diperkirakan akan berlangsung selama satu bulan lagi di sebagian besar wilayah Jepang. (Akio Kon/Bloo

Panas yang terus-menerus ini berpotensi meningkatkan permintaan listrik. (Akio Kon/Bloomberg)

Panas yang terus-menerus ini berpotensi meningkatkan permintaan listrik. (Akio Kon/Bloomberg)

Banyak kota mengalami suhu jauh di atas rata-rata dalam dua bulan terakhir. (Akio Kon/Bloomberg)

Banyak kota mengalami suhu jauh di atas rata-rata dalam dua bulan terakhir. (Akio Kon/Bloomberg)

Negara ini telah memecahkan beberapa rekor suhu selama musim panas tahun ini. (Akio Kon/Bloomberg)

Negara ini telah memecahkan beberapa rekor suhu selama musim panas tahun ini. (Akio Kon/Bloomberg)

Permintaan pendinginan yang diperkirakan akan mendorong harga di pasar listrik spot Jepang. (Akio Kon/Bloomberg)

Permintaan pendinginan yang diperkirakan akan mendorong harga di pasar listrik spot Jepang. (Akio Kon/Bloomberg)

Badan meteorologi menyebut kondisi ini meningkatkan risiko terhadap komoditas pangan pokok. (Akio Kon/Bloomberg)

Badan meteorologi menyebut kondisi ini meningkatkan risiko terhadap komoditas pangan pokok. (Akio Kon/Bloomberg)

Pejalan kaki menyeberang jalan di distrik Ginza saat suhu tinggi melanda Tokyo, Jepang, Minggu (24/8/2025). (Akio Kon/Bloomberg)
Suhu tinggi diperkirakan akan berlangsung selama satu bulan lagi di sebagian besar wilayah Jepang. (Akio Kon/Bloo
Panas yang terus-menerus ini berpotensi meningkatkan permintaan listrik. (Akio Kon/Bloomberg)
Banyak kota mengalami suhu jauh di atas rata-rata dalam dua bulan terakhir. (Akio Kon/Bloomberg)
Negara ini telah memecahkan beberapa rekor suhu selama musim panas tahun ini. (Akio Kon/Bloomberg)
Permintaan pendinginan yang diperkirakan akan mendorong harga di pasar listrik spot Jepang. (Akio Kon/Bloomberg)
Badan meteorologi menyebut kondisi ini meningkatkan risiko terhadap komoditas pangan pokok. (Akio Kon/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Suhu tinggi diperkirakan akan berlangsung selama satu bulan lagi di sebagian besar wilayah Jepang, menurut ramalan cuaca nasional. Panas yang terus-menerus ini berpotensi meningkatkan permintaan listrik.

Badan Meteorologi Jepang menyatakan sistem tekanan tinggi yang menjaga udara hangat di dekat permukaan telah menyebabkan cuaca panas berkepanjangan sejak Juni. Sapporo di Pulau Hokkaido mencatat suhu lebih dari 4°C di atas normal, dan banyak kota mengalami suhu jauh di atas rata-rata dalam dua bulan terakhir.

Beberapa rekor suhu telah terpecahkan selama musim panas ini, di mana prediksi meningkatnya permintaan pendinginan berpotensi mendorong harga di pasar listrik spot Jepang. Kekeringan juga berdampak pada produksi tenaga air, terlihat dari dihentikannya operasi pembangkit listrik Naruko di Prefektur Miyagi oleh Tohoku Electric Power Co.

Wilayah penghasil beras utama seperti Tohoku dan Hokuriku mengalami curah hujan kurang dari setengah dari biasanya dalam dua bulan hingga 18 Agustus. Badan meteorologi menyebut kondisi ini meningkatkan risiko terhadap komoditas pangan pokok di tengah meningkatnya kebencian publik terhadap biaya hidup.

(red/ros)