Bloomberg Technoz, Jakarta - Di tengah geliat ekonomi digital, industri crypto Indonesia menghadapi tantangan besar. Apakah akan berkembang pesat, atau justru surut?

Pertanyaan ini menjadi fokus dalam episode terbaru Bloomberg Technoz Podcast – TechnoZone yang dipandu oleh Host Pandu Sastrowardoyo dan Co-Host Whery Enggo Prayogi, bersama CEO Blocksphere, Gilang Bhagaskara dan Deputi Direktur Inovasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Lutfi Alkatiri.

Menurut Gilang, banyak talenta blockchain lokal justru membangun karier di luar negeri karena peluang pendanaan dan regulasi yang lebih ramah. "Terjadi brain drain dan capital flight karena ekosistem dalam negeri belum sepenuhnya siap," ujarnya.

Namun, Lutfi menegaskan, OJK kini bergerak cepat dengan meluncurkan sandbox 2.0 dan Pusat Inovasi OJK Infinity untuk mendorong inovasi dan mempercepat regulasi. "Kami ingin inovasi dan stabilitas berjalan beriringan," katanya.

Diskusi juga membahas masa depan stablecoin di Indonesia, tantangan funding bagi startup crypto, hingga pentingnya membangun solusi berorientasi global agar bisa menarik perhatian investor internasional.

Dengan 20 juta pengguna crypto, Indonesia punya potensi besar. Tapi untuk mewujudkannya, inovasi, regulasi, dan pendanaan harus bersinergi.

Cari tahu lebih dalam di episode terbaru Bloomberg Technoz Podcast – TechnoZone, bertajuk "OJK Bongkar Industri Crypto RI, Bakal Suram atau Cerah?", bersama Gilang Bhagaskara dan Lutfi Alkatiri hanya di www.bloombergtechnoz.com dan Channel Youtube Bloomberg Technoz.

(pod)