Logo Bloomberg Technoz

Itaewon dan Bunga Tinggi Bikin Pengangguran di Korsel Melesat

Ruisa Khoiriyah
12 January 2023 16:38

Pekerja Korea Electric Power Corp (Kepco) melakukan perawatan kabel pembangkit listrik (SeongJoon Cho/Bloomberg)
Pekerja Korea Electric Power Corp (Kepco) melakukan perawatan kabel pembangkit listrik (SeongJoon Cho/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Angka pengangguran di Korea Selatan terus meningkat. Ini menunjukkan efek kenaikan bunga dan tekanan inflasi yang terus mengimpit semakin memicu efek domino yang buruk. Badan statistik Korsel merilis data terbaru ketenagakerjaan pada Rabu (11/1), tingkat pengangguran naik menjadi 3,3% pada Desember.

Angka tersebut naik dari posisi 2,9% pada November dan melampaui prediksi para ekonom yang memperkirakan angkanya di posisi 3%. Namun, bila dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, tercatat masih ada penambahan 509.000 posisi pekerjaan. 

Meski trennya masih naik, sepanjang 2022 sebenarnya angka pengangguran di negeri K-Pop itu menunjukan tanda-tanda melandai dibandingkan tahun sebelumnya. Sebagai gambaran, pada 2021 tingkat pengangguran menembus 3,7%. Sedangkan sepanjang 2022 angkanya menurun ke kisaran 2,9%. 

Bank of Korea, bank sentral Korsel, selama 18 bulan terakhir menerapkan kebijakan pengetatan moneter melalui kenaikan suku bunga untuk mengendalikan tekanan inflasi. Para ekonom memperkirakan, rapat bank sentral Februari nanti akan menjadi langkah terakhirnya mengerek bunga. 

Para pemegang kebijakan sebenarnya mengkhawatirkan prospek perekonomian ke depan baik di dalam negeri maupun di luar negeri. Data pengangguran terbaru itu menguatkan kekhawatiran tersebut.