Hal ini sebagai bentuk dari respons otoritas bidang kepabeanan tersebut terkait adanya ancaman dari Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa yang berencana membekukan bea cukai jika tidak memperbaiki kinerjanya. 

Direktur Komunikasi dan Bimbingan Pengguna Jasa DJBC, Nirwala Dwi Heryanto menegaskan proses pembenahan tersebut mencakup penguatan kultur organisasi, peningkatan kinerja, pelayanan, serta penguatan fungsi pengawasan, khususnya di pelabuhan dan bandara.

"Di sisi pelayanan, Bea Cukai terus mendorong peningkatan kualitas layanan kepada masyarakat, serta menjadikan setiap masukan publik sebagai bahan evaluasi untuk perbaikan yang berkelanjutan," kata Nirwala dalam keterangan resminya di Jakarta, dikutip Rabu (31/12/2025). 

Sementara pada aspek pengawasan, Bea Cukai meningkatkan pemanfaatan teknologi informasi untuk mendukung pengawasan yang lebih terukur. Salah satu fokusnya adalah pencegahan praktik under invoicing melalui pengembangan sistem terintegrasi berbasis kecerdasan buatan (AI).