Logo Bloomberg Technoz

Keputusan ini mencerminkan realitas yang harus dihadapi Presiden Venezuela Nicolas Maduro, yang sepanjang masa blokade berupaya mempertahankan ekspor minyak — sektor yang menjadi tulang punggung perekonomian negara Amerika Selatan tersebut.

Penonaktifan sumur minyak dipandang sebagai langkah terakhir karena tantangan operasional serta tingginya biaya yang diperlukan untuk menghidupkannya kembali, ujar salah satu sumber.

Perwakilan pemerintah Venezuela dan PDVSA belum memberikan tanggapan atas permintaan komentar.

PDVSA pada 23 Desember menyetujui rencana penurunan produksi yang mulai diberlakukan pada 28 Desember, kata salah satu sumber.

Rencananya, penutupan sumur akan dimulai di divisi minyak mentah ekstra-berat di Sabuk Orinoco, yakni Junin, sebelum diperluas ke wilayah Ayacucho dan Carabobo yang memiliki minyak dengan tingkat kekentalan lebih rendah.

China merupakan pembeli utama minyak Venezuela. Amerika Serikat memberlakukan sanksi terhadap Venezuela sejak 2019, dan bulan ini Presiden AS Donald Trump memerintahkan blokade militer dengan alasan untuk menghentikan aktivitas kartel narkoba.

(bbn)

TAG

No more pages

Artikel Terkait