Trump juga mengungkapkan bahwa dirinya telah berbicara dengan Maduro "belum lama ini," namun ia menganggap percakapan telepon tersebut tidak produktif.
“Tidak banyak hasil yang didapat dari pembicaraan itu,” kata Trump mengenai komunikasinya dengan Maduro.
Pihak Pentagon mengarahkan permintaan konfirmasi serangan ini kepada Gedung Putih. Namun, hingga Senin pagi, Gedung Putih belum memberikan komentar resmi terkait pernyataan Trump dalam wawancara pekan lalu, saat ia pertama kali mengungkap adanya serangan tersebut.
Dalam sebuah wawancara radio pada hari Jumat, Trump menyebutkan bahwa AS telah menghantam target tersebut tepat satu hari sebelum Natal.
“Mereka memiliki pabrik besar, atau fasilitas besar tempat kapal-kapal berasal. Dua malam lalu, kami melumpuhkannya. Jadi, kami menghantam mereka dengan sangat keras,” tegas Trump dalam wawancara tersebut.
Trump sendiri selama berminggu-minggu telah memberikan peringatan bahwa dirinya siap memperluas kampanye militer dengan menyasar target-target di daratan Venezuela.
(bbn)





























