Pernyataan tersebut disampaikan setelah Zelenskiy dan Trump menggelar pembicaraan di resor Mar-a-Lago milik presiden AS di Florida pada Minggu. Meski Trump mengatakan telah terjadi “banyak kemajuan” menuju kesepakatan untuk mengakhiri perang skala penuh Rusia di Ukraina yang hampir memasuki tahun keempat, kedua pemimpin mengakui masih ada sejumlah isu kunci yang belum terselesaikan.
Isu-isu tersebut termasuk status wilayah di Ukraina timur serta nasib pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporizhzhia milik Ukraina yang saat ini diduduki Rusia.
Zelenskiy mengatakan tidak ada kesepakatan yang dicapai dalam pembicaraannya dengan Trump terkait tuntutan Presiden Rusia Vladimir Putin agar Ukraina menarik diri dari wilayah Donbas yang sebagian diduduki oleh pasukan Moskow. Selain itu, masih terdapat ketidakjelasan mengenai usulan AS untuk membentuk zona demiliterisasi atau zona ekonomi bebas di wilayah Ukraina timur, termasuk soal siapa yang akan mengendalikan kawasan tersebut.
Trump mengatakan ia yakin kesepakatan “semakin mendekat,” meskipun mungkin membutuhkan waktu beberapa minggu untuk dirampungkan dan belum ada jadwal pasti. Zelenskiy pada Minggu mengatakan bahwa rencana perdamaian tersebut telah “90% disepakati.”
Trump juga mengatakan bahwa ia melakukan pembicaraan telepon yang “sangat produktif” dengan Putin sesaat sebelum bertemu Zelenskiy. Presiden AS dan Ukraina kemudian berbicara dengan para pemimpin Eropa setelah diskusi mereka.
Putin dan Trump akan menggelar panggilan telepon lainnya “dalam waktu sangat dekat,” kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov kepada wartawan pada Senin.
Ukraina mengupayakan pertemuan dengan para mitra Eropa dan Trump pada Januari, kata Zelenskiy, yang akan diikuti oleh pertemuan terpisah dengan pejabat Rusia “dalam satu format atau format lainnya.”
Kelompok Coalition of the Willing akan bertemu pada awal Januari untuk membahas dukungannya terhadap Ukraina, kata Presiden Prancis Emmanuel Macron dalam unggahan di X pada Senin.
Setelah hampir setahun upaya AS untuk mengakhiri perang gagal membuahkan kesepakatan, Trump mengatakan ia hanya akan kembali bertemu dengan para pemimpin Ukraina dan Rusia jika sebuah perjanjian sudah di ambang tercapai. Sejauh ini, pihak-pihak yang bertikai terutama bernegosiasi dengan utusan Trump, Steve Witkoff dan Jared Kushner.
Zelenskiy mengatakan pada Senin bahwa Ukraina “tidak peduli” dengan format perundingan dengan Rusia, tetapi ingin Putin menunjukkan kesediaannya untuk mencapai kesepakatan dengan menghentikan serangan terhadap Ukraina.
“Tindakan-tindakan ini tidak sejalan dengan kosakata damai yang ia gunakan dalam dialog dengan presiden AS,” kata Zelenskiy. “Saya mengatakan hal ini kepada Trump.”
Putin terus menekan tuntutan maksimalisnya, termasuk agar Ukraina menyerahkan wilayah-wilayah di bagian timur negara itu yang gagal direbut oleh pasukan Moskow dalam konflik paling mematikan di Eropa sejak Perang Dunia II.
Para pejabat Ukraina telah bekerja keras dalam beberapa pekan terakhir untuk merevisi draf rencana 28 poin yang awalnya diusulkan oleh AS namun dinilai terlalu menguntungkan Rusia. Versi terbaru kini berisi 20 poin, tetapi Moskow telah memperingatkan bahwa rencana tersebut masih mencakup unsur-unsur yang tidak akan diterimanya, termasuk terkait ukuran militer Ukraina pascaperang.
Menurut seseorang yang dekat dengan Kremlin, Rusia juga menginginkan jaminan agar aliansi militer NATO tidak melakukan perluasan ke arah timur di masa depan, serta kepastian mengenai status netral Ukraina jika bergabung dengan Uni Eropa. Selain itu, Moskow menuntut kejelasan terkait pencabutan sanksi dan nasib ratusan miliar dolar aset negara Rusia yang dibekukan di Barat.
(bbn)






























