Hingga pukul 12.35 waktu Indonesia, Senin (29/12/2025) Bitcoin bergerak positif 2,7% dalam 24 jam perdagangan terakhir menuju US$90.012,99 (sekitar Rp1,51 miliar). Posisi secara year to date (ytd) masih -3,72%, serta belum kembali ke jalur terbaik atau ATH US$126.000 yang sempat ditembus dua bulan lalu.
Baca Juga: Harga Bitcoin Diprediksi Tembus Rp16,5 Miliar di Tahun 2030
Altcoin mengekor dengan tren peningkatan seperti bullish 3,7% dibandingkan posisi hari Minggu untuk Ethereum ke US$3.037,62, kemudian BNB +2,8% ke US$US$866. XRP naik 1,7% ke US$1,91. Pun demikian dengan Solana +3,4% ke US$128, Dogecoin +2,6% ke US$0,12.
Laporan Bloomberg News menyatakan bahwa gerak positif aset kripto, utamanya Bitcoin, belum mencerminkan pemulihan secara utuh atas penjualan besar-besaran yang berlangsung berminggu-minggu sejak Oktober.
Insiden tersebut menguras pasar, dengan para trader enggan bertaruh besar pada pemulihan sejak saat itu. Kini, ada tanda-tanda awal perubahan mood.
Baca Juga: Taruhan Leverage Sekitar US$19 Miliar Lenyap di 10 Oktober
Sebastian Bea, kepala investasi di sebuah firma treasury kripto, ReserveOne Inc., menyatakan bahwa kenaikan pada Senin “sepertinya didorong oleh trader ritel jangka pendek yang mengambil posisi semakin besar di pasar berjangka,” dikutip dari Bloomberg News.
Tingkat pendanaan Bitcoin — indikator utama sentimen kripto — berada di level tertinggi sejak 18 Oktober, menurut data CryptoQuant, menandakan permintaan yang meningkat untuk taruhan bullish di pasar futures abadi.
(wep)
































