Logo Bloomberg Technoz

Adapun pada 2025 kegaduhan juga sempat terjadi imbas pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS yang menyentuh level terlemahnya Rp16.870/US$. Di sisi lain, IHSG juga tertekan dari saham perbankan sebab dari pelemahan rupiah.

Dengan berbagai sentimen yang ada saat ini. Deretan saham berikut tercatat jadi saham tercuan dan saham terboncos sepanjang tahun 2025.

Berikut 10 saham paling menguntungkan (top gainers) pada perdagangan saham 2025.

Saham Tercuan 2025 (Riset Bloomberg Technoz)

Data riset Bloomberg Technoz menunjukkan emiten konsumen dengan bisnis budidaya penangkaran udang, PT Agro Bahari Nusantara Tbk (UDNG) harga sahamnya melesat 11.1612% ke posisi Rp4.730/saham.

Adapun sentimennya menyoal prospek usaha emiten UDNG yang amat dilirik investor. Mencermati rencana pengembangan usaha dan juga telah melangsungkan setoran modal pada anak usaha, untuk mengembangkan bisnis kedepannya.

Agro Bahari Nusantara melalui perusahaan anak juga gencar menggenjot ekspansi usaha dengan membangun tambak udang baru di lokasi–lokasi strategis.

Adapun dengan adanya ekspansi usaha melalui perusahaan anak, dengan itu UDNG memiliki keyakinan atas potensi peningkatan pendapatan, dan laba, juga kapasitas produksi, yang akan tercermin pada laporan keuangan tahun 2025 penuh nanti.

Di posisi selanjutnya yang jadi perhatian investor, terdapat emiten yang baru mencatatkan sahamnya pada papan perdagangan BEI di tahun 2023, hingga berhasil menempati jajaran saham tercuan 2025. 

Saham PT Cakra Buana Resources Energi Tbk (CBRE) yang harga sahamnya melesat 5.058% ke posisi Rp980/saham. CBRE merupakan perusahaan pelayaran. Tercatat pada 9 Januari 2023. CBRE melepas 738 juta saham atau setara dengan 16,26% dari modal ditempatkan dan disetor, dengan harga perdana Rp108/saham.

Melesatnya harga saham CBRE sejurus dengan prospek bisnis dan kinerjanya keseluruhan. Perusahaan tengah mengagendakan penambahan modal melalui rights issue, atau Penambahan Modal Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMHMETD). CBRE pun berfokus dalam memperkuat struktur permodalan, juga memperbaiki posisi keuangan perusahaan. 

Melansir laporan perusahaan, dana hasil rights issue nantinya akan digunakan untuk membayar sebagian utang kepada pihak ketiga, kebutuhan modal kerja, dan belanja modal (Capital Expenditure/CAPEX) untuk penambahan armada kapal.

Sementara itu, berikut 10 saham paling merugi (top losers) sepanjang perdagangan 2025.

Saham Paling Merugi Saham Terboncos 2025 (Riset Bloomberg Technoz)

Disclaimer: Artikel ini bukan bentuk ajakan atau rekomendasi untuk membeli atau menjual saham tertentu.

(fad/aji)

No more pages