Logo Bloomberg Technoz

Perusahaan-perusahaan China kemungkinan menahan lebih banyak pasokan yang telah dikontrakkan, menyusul penurunan harga LNG spot baru-baru ini yang mengurangi daya tarik untuk menjual kembali kargo.

Pembelian bulanan China relatif lemah sepanjang 2025, dengan penurunan secara tahunan hingga Oktober, sehingga total impor tahunan diperkirakan turun sekitar 12%.

Produksi domestik yang kuat, pasokan gas pipa dari Asia Tengah dan Rusia, serta harga LNG spot yang lebih tinggi turut menekan pembelian.

Meski demikian, potensi perbedaan antara estimasi dan data resmi tetap ada.

Data bea cukai China menunjukkan impor LNG dari Rusia melonjak ke rekor 1,6 juta ton pada November — lebih dari dua kali lipat dibandingkan bulan sebelumnya. Volume impor tersebut jauh lebih tinggi dibandingkan perkiraan Kpler.

Sementara China makin mengandalkan produksi gas domestik dan aliran gas pipa, negara itu masih berpeluang mencatatkan pertumbuhan impor LNG sekitar 9% pada 2026, seiring para pembeli China memanfaatkan kontrak jangka panjang yang relatif terjangkau dan harga spot yang lebih rendah, menurut catatan Bloomberg Intelligence.

(bbn)

No more pages