Logo Bloomberg Technoz

Kilas Balik 2025: Pencurian Aset Kripto oleh Hacker Capai Rp45 T

Redaksi
24 December 2025 17:50

Ilustrasi pembobolan oleh hacker, menargetkan koin kripto kian marak (Bloomberg Technoz/Arie Pratama)
Ilustrasi pembobolan oleh hacker, menargetkan koin kripto kian marak (Bloomberg Technoz/Arie Pratama)

Bloomberg Technoz, JakartaKasus hacker mencuri koin kripto sepanjang tahun 2025 tercatat US$2,7 miliar (setara dengan Rp45,02 triliun) berdasarkan data yang diungkap Chainalysis dan TRM Labs, dengan target adalah bursa kripto dan proyek Web3, hingga decentralized finance (DeFi).

Berdasarkan data yang dikumpulkan firma pemantau blockchain, kasus peretasan terbesar terjadi menimpa Bybit yang berbasis di Dubai, Uni Emirat Arab (UAE). Pencurian melibatkan koin kripto US$1,4 miliar.

Laporan Bloomberg News menyebut bahwa petinggi bursa kripto Bybit mengakui adanya peretasan dan CEO Ben Zhou menyatakan “peretas mengambil kendali atas cold wallet ETH tertentu yang kami tandatangani dan mentransfer semua ETH di cold wallet ke alamat yang tidak teridentifikasi.”


Meski kripto sudah dicuri Bybit terangkan bahwa dana investor tetap aman.  Rob Behnke, salah satu pendiri dan CEO Halborn, perusahaan keamanan blockchain menegaskan bahwa aksi hacker yang menargetkan Bybit menjadi kasus terbesar dalam sejarah. 

Sebelumnya pada 2021 kasus pencurian kripto menimpa Poly Network dengan estimasi kerugian US$611 juta. Satu tahun berselang dilaporkan kembali terjadi peretasan dengan target Ronin Network dan Poly Network. Hacker mampu menggasar kripto senilai masing-masing US$624 juta dan US$611 juta untuk para peretas.