Logo Bloomberg Technoz

Berikut Profil 8 WK Migas yang Ditawarkan Kementerian ESDM pada Putaran Ketiga 2025:

1. Tapah

Blok Tapah merupakan wilayah kerja migas yang berlokasi di wilayah onshore Sumatra Selatan dan Jambi dengan luas area sekitar 800,66 kilometer persegi (km²). Wilayah ini memiliki potensi sumber daya migas sekitar 439,5 juta barel setara minyak (MMSTB) dan 23 miliar kaki kubik (bcf) gas.

Skema kontrak yang ditawarkan adalah cost recovery, dengan pembagian hasil sebesar 75:25 untuk minyak dan 70:30 untuk gas antara pemerintah dan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS).

Komitmen kerja pasti selama tiga tahun pertama meliputi kegiatan geological & geophysical (G&G), pengeboran dua sumur eksplorasi, akuisisi dan pemrosesan seismik 2D sepanjang 200 kilometer, serta seismik 3D seluas 160 km². Selain itu, KKKS juga diwajibkan melakukan dua studi GGRE, 10 kegiatan work over/well service, 5 sumur pengembangan atau infill, hingga tahap produksi lanjutan.

Bonus tanda tangan ditetapkan melalui penawaran terbuka atau open bid dengan nilai minimum sebesar US$500.000.

2. Nawasena

Blok Nawasena terletak di wilayah onshore dan offshore Jawa Timur dengan luas area mencapai 7.031,11 km². Blok ini memiliki potensi sumber daya gas sekitar 1.313 bcf.

Kontrak yang ditawarkan menggunakan skema cost recovery dengan pembagian hasil sebesar 60:40 untuk minyak dan 55:45 untuk gas.

Komitmen kerja pasti meliputi kegiatan G&G serta akuisisi dan pemrosesan seismik 2D sepanjang 200 kilometer dalam tiga tahun pertama masa eksplorasi. Bonus tanda tangan ditetapkan melalui open bid dengan nilai minimum US$300.000.

3. Mabelo

Blok Mabelo berada di wilayah onshore dan offshore Sulawesi Tenggara dengan luas area 7.334,24 km². Potensi sumber daya migas pada wilayah ini diperkirakan mencapai 282 juta barel setara minyak.

Skema kontrak yang ditawarkan adalah cost recovery dengan pembagian hasil 55:45 untuk minyak dan 50:50 untuk gas.

Komitmen kerja pasti selama tiga tahun pertama mencakup kegiatan G&G, serta akuisisi dan pemrosesan seismik 3D seluas 250 km² atau alternatif akuisisi dan pemrosesan seismik 2D sepanjang 500 kilometer. Bonus tanda tangan ditetapkan melalui open bid dengan nilai minimum US$200.000.

4. Arwana III

Blok Arwana III berlokasi di wilayah offshore Laut Natuna dengan luas area mencapai 5.552,31 km².

Skema kontrak yang ditawarkan dapat menggunakan cost recovery maupun gross split. Untuk skema cost recovery, pembagian hasil ditetapkan sebesar 55:45 untuk minyak dan 50:50 untuk gas. Sementara pada skema gross split, base split ditetapkan 53:47 untuk minyak dan 51:49 untuk gas.

Komitmen kerja pasti meliputi kegiatan G&G serta akuisisi dan pemrosesan seismik 2D sepanjang 300 kilometer dalam tiga tahun pertama. Bonus tanda tangan ditetapkan melalui open bid dengan nilai minimum US$200.000.

5. Tuah Tanah

Blok Tuah Tanah terletak di wilayah onshore Sumatra Utara dan Riau dengan luas area 3.566,12 km². Blok ini memiliki potensi sumber daya minyak sekitar 52,51 juta barel.

Kontrak yang ditawarkan dapat menggunakan skema cost recovery atau gross split. Untuk cost recovery, pembagian hasil ditetapkan 60:40 untuk minyak dan 55:45 untuk gas, sedangkan untuk gross split sebesar 53:47 untuk minyak dan 51:49 untuk gas.

Komitmen kerja pasti meliputi kegiatan G&G serta akuisisi dan pemrosesan seismik 2D sepanjang 200 kilometer. Bonus tanda tangan ditetapkan melalui open bid dengan nilai minimum US$300.000.

6. Rangkas

Blok Rangkas berada di wilayah onshore Provinsi Banten dan Jawa Barat dengan luas area mencapai 3.970,12 km². Potensi sumber daya migas diperkirakan sebesar 874 juta barel atau gas 789 bcf.

Skema kontrak yang ditawarkan adalah cost recovery atau gross split. Pada skema cost recovery, pembagian hasil ditetapkan 60:40 untuk minyak dan 55:45 untuk gas. Adapun gross split ditetapkan 53:47 untuk minyak dan 51:49 untuk gas.

Komitmen kerja pasti meliputi kegiatan G&G serta akuisisi dan pemrosesan seismik 2D sepanjang 200 kilometer. Bonus tanda tangan ditetapkan melalui open bid dengan nilai minimum US$300.000.

7. Akimeugah I

Blok Akimeugah I terletak di wilayah onshore Papua Selatan dan Papua Pegunungan dengan luas area 10.791,21 km². Blok ini memiliki potensi sumber daya besar yang diperkirakan mencapai 15 miliar barel setara minyak (BBOE).

Kontrak ditawarkan dengan skema cost recovery maupun gross split. Untuk cost recovery, pembagian hasil ditetapkan 50:50 untuk minyak dan gas, sementara pada gross split base split sebesar 53:47 untuk minyak dan 51:49 untuk gas.

Komitmen kerja pasti mencakup kegiatan G&G serta akuisisi dan pemrosesan seismik 2D/3D atau pengeboran sumur eksplorasi dalam tiga tahun pertama. Bonus tanda tangan ditetapkan melalui open bid dengan nilai minimum US$200.000.

8. Akimeugah II

Blok Akimeugah II juga berada di wilayah onshore Papua Selatan dan Papua Pegunungan dengan luas area mencapai 12.987,68 km². Potensi sumber daya diperkirakan mencapai 15 BBOE.

Skema kontrak yang ditawarkan dapat menggunakan cost recovery maupun gross split. Pada skema cost recovery, pembagian hasil ditetapkan 50:50 untuk minyak dan gas, sedangkan base split gross split sebesar 53:47 untuk minyak dan 51:49 untuk gas.

Komitmen kerja pasti meliputi kegiatan G&G serta akuisisi dan pemrosesan seismik 2D/3D atau pengeboran sumur eksplorasi. Bonus tanda tangan ditetapkan melalui open bid dengan nilai minimum US$200.000.

(azr/naw)

No more pages