Logo Bloomberg Technoz

"Kami terus mencermati ruang penurunan suku bunga, besarnya berapa, waktunya kapan, nanti kami akan evaluasi dari setiap RDG bulanan ke bulan berikutnya."

Dari sisi instrumen stabilisasi nilai tukar rupiah, Perry menjelaskan bahwa bank sentral akan terus melakukan intervensi nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian yang masih tinggi. Caranya, melalui intervensi di pasar luar negeri, non-delivery forward (NDF) di Asia, Eropa, maupun AS. Selain itu, juga intervensi di pasar valas domestik, baik secara tunai, pasar spot, NDF, maupun pembelian Surat Berharga Negara (SBN) di pasar sekunder. 

Terakhir, dari sisi instrumen ekspansi likuiditas. Bank sentral berkomitmen untuk terus meningkatkan pertumbuhan uang primer.

"Mulai Desember dan tahun depan arahnya adalah double digit," tutur dia. 

Menurut Perry, hal itu dilakukan sebagai upaya untuk turut mendorong pertumbuhan ekonomi, "agar ekspansi likuiditas yang sudah kami alirkan ke perbankan bisa mengalir juga ke sektor riil."

Upaya itu tentu saja bersinergi dengan pemerintah sebagai pengampu kebijakan fiskal. Pasalnya, bank sentral tidak bisa secara langsung mengalirkan likuiditas ke sektor riil.

"Maka itu, kami terus koordinasi erat dengan menkeu yang terus mendorong ekspansi fiskal agar aliran likuiditas di perbankan bisa mengalir ke sektor riil," tegas Perry.

(lav)

No more pages