Logo Bloomberg Technoz

Setelah itu, lanjut Rosan, lelang tahap kedua akan dibuka pada pertengahan Januari 2025.

Saat ini setidaknya terdapat 7—10 wilayah yang ditawarkan dalam tender tahap pertama yang dibuka sejak Kamis (6/11/2025).

Sebelumnya, Managing Director Investment Danantara Stefanus Ade Hadiwidjaja menjelaskan DPT yang memenangkan tender di masing-masing wilayah akan membentuk korsorsium dengan perusahaan Indonesia untuk menggarap proyek tersebut.

Stefanus juga memastikan setiap satu DPT bisa mengikuti tender lebih dari satu proyek.

“Jadi nanti dari 24 penyedia teknologi ini, kita minta untuk bermitra, membuat konsorsium dengan pemain lokal, pemain swasta, dengan BUMN, atau dengan BUMD. Mereka akan melakukan bid untuk masing-masing,” kata Stefanus kepada awak media di Wisma Danantara, Senin (3/11/2025).

“Tujuh kota itu kalau mereka mau ikut semua tendernya, monggo, kalau mereka mau fokus [pada masing-masing] kota-kotanya [juga bisa],” ucap dia.

Stefanus mengungkapkan 24 DPT tersebut merupakan perusahaan yang sudah mengikuti seleksi yang dilakukan oleh Danantara. Dia menyatakan, mulanya terdapat sekitar 200 perusahaan yang berminat menjadi penyedia teknologi proyek PLTSa.

Pada tahap pertama, lanjut Stefanus, seluruh DPT berasal dari pihak asing. Antara lain, berasal dari Eropa, China, hingga Jepang. Dia beralasan lembagannya ingin mempercepat proyek pembangkit sampah itu jalan.

Stefanus menambahkan, seluruh perusahaan yang terpilih menjadi DPT sudah berpengalaman dalam proyek pengelolaan sampah menjadi energi listrik (PSEL).

“Di batch 1 ini kita mau buat tendernya cukup cepat, karena itu kita cari pemain yang memang sudah berpengalaman. Kebetulan, karena memang di Indonesia belum ada yang incinerator,” ucap dia.

Selain itu, Stefanus menungkapkan Danantara mewajibkan seluruh perusahaan penyedia teknologi tersebut bermitra dengan perusahaan Indonesia agar terdapat alih teknologi dari perusahaan asing ke lokal.

(azr/naw)

No more pages