Perusahaan menetapkan harga Initial Public Offering (IPO) di Rp635/saham. Hanya berselang satu menit pembukaan perdagangan, saham SUPA langsung melesat ke Rp790/saham.
Valuasi Saham SUPA
Menyitir riset Analis Panin Sekuritas Cliff Nathaniel, dengan harga acuan Rp635/saham, saat IPO berlangsung, rasio Price to Book Value SUPA terbilang 2,6 kali. Valuasi ini tergolong diskon alias murah disanding dengan peers–nya di industri yang sama.
“Valuasi discount dibandingkan peers. Kami melakukan perhitungan relative valuation, dengan menggunakan harga IPO Rp635/saham, PB untuk SUPA sebesar 2,6x (peers: 3,2x),” terang Nathaniel dalam riset terbarunya, mengutip Rabu.
SUPA saat ini merupakan perusahaan yang sedang bertumbuh dengan valuasi lebih murah di antara peers menjadikan investasi pada SUPA relatif menarik, sebut riset Panin.
Namun patut dicermati juga, perihal risiko size IPO jumbo serta CIR yang tinggi di level 74,2% yang mencerminkan efisiensi operasional yang belum sepenuhnya optimal.
Lantas kemudian pasca IPO terlaksana, strategi ekspansi emiten SUPA akan berfokus pada penguatan ekosistem dan peningkatan profitabilitas, di mana perusahaan akan tetap memprioritaskan segmen ritel dan UMKM, dengan kontribusinya yang mencapai 72,5%, yang cenderung menyodorkan yield lebih tinggi.
“Penetrasi ekosistem juga masih berada pada tahap awal karena akuisisi pengguna saat ini didominasi GrabPassenger, sementara potensi besar dari GrabDriver dan GrabMerchant belum sepenuhnya dimanfaatkan,” sebut Panin dalam riset yang sama.
Selain itu, integrasi dengan grup EMTK masih memiliki ruang akselerasi, termasuk potensi menjadikan SUPA sebagai kanal pembayaran utama untuk layanan Vidio, yang membuka peluang peningkatan akuisisi pengguna dan pendalaman engagement di dalam ekosistem.
Di sisi lain, porsi direct lending yang masih lebih rendah dari 20% dari total kredit saat ini, diperkirakan akan meningkat, mengingat skema ini menjajakan yield yang juga lebih tinggi serta kontrol risiko yang lebih kuat dibandingkan channeling, sehingga berpotensi memperbaiki margin dan kualitas aset ke depan
(fad/aji)





























